jpnn.com - NGAMPRAH - Dinas Kesehatan Bandung Barat menunaikan kewajibannya, membantu Mahammad Nandita Saputra, bayi yang lahir tanpa anus.
Buah hati pasangan Nandang (40) dan Esih (39) warga Kampung Maroko RT 1/2 Desa Mekarjaya Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat ini lahir Kamis, 3 Desember 2015 lalu.
BACA JUGA: Pejabat Papua Bawa Senpi ke Pesawat, Ternyata Senpi Tak Berizin
Mengetahui anaknya tak buang air besar, Nandang sempat membawanya ke RS Soreang. Tapi pihak rumah sakit menyatakan kalau Nandita terlambat ditangani sehingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung untuk di operasi.
Menurut Kasi Jaminan Kesehatan Dinas Kesehatan Bandung Barat, Lia N Sukandar, dinkes sudah bertindak. Bahkan langsung berkoordinasi dengan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
BACA JUGA: Sudah 2 Hari, 5 Anggota Penanggulangan Bencana Asmat Hilang di Laut
"Semua biaya pengobatan sudah ditanggung oleh pemerintah melalui Jaminan Kesehatan Daerah (jamkesda)," ucapnya kepada Bandung Ekspres di kantornya, Selasa (22/12).
Lia mengatakan pihaknya sudah menyuruh UPTD setempat untuk segera mengurusi hal tersebut. Sehingga dipastikan anak pasangan Esih dan Nandang itu tidak akan menanggung beban dari pembiayaan operasi anak ketiganya itu.
BACA JUGA: Amankan Natal-Tahun Baru, Polda Gorontalo Perketat Penjagaan Perbatasan
"Sekitar Rp 30 juta biaya operasi akan seluruhnya ditanggung," ucapnya.
Sementara Esih menjelaskan saat ini berat tubuh anaknya masih belum mengalami perubahan. Dari pertama dilahirkan anaknya memiliki berat badan sekitar 2,8 kilogram dan tinggi 39 cm. "Selama 19 hari hanya dua kali anak saya menyusui," katanya.
Kondisi perut anaknya terlihat kembung karena tidak memiliki anus. Serta air kencing anaknya sedikit menguning seperti kotoran. "Semoga saja bisa secepatnya terbantu," tandasnya. (nit/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nakhoda KMP Marina Ditemukan, Data Korban Sempat Acak-acakan
Redaktur : Tim Redaksi