Duh, Cabor Pada Sindir Tuan Rumah PON Jabar, Pedassss

Jumat, 23 September 2016 – 09:19 WIB
Rapat KONI DKI dengan Cabor di Patrajasa, Bandung Foto: Amjad/JPNN

jpnn.com - BANDUNG - Keluhan terkait masalah teknis PON XIX/2016 Jabar semakin menumpuk. Beberapa cabor yang berada di bawah koordinasi KONI DKI melaporkan permasalahan yang mereka hadapi karena ketidakbecusan panitia ajang olahraga empat tahunan ini.

Cabor pertama yang mengeluhkan kinerja panitia adalah voli Indoor. Permasalahan sejatinya tidaklah berat, namun perhitungan buruk dan antispasi yang kurang dari panitia membuat atlet voli harus mengalami kelelahan sebelum bertanding.

BACA JUGA: Otot Paha Robek, Messi Absen Tiga Pekan

“Panitia ini tidak mencoba dulu Perjalanan berapa lama ke venue dari hotel kami. Kalau tidak dikawal, bisa lima jam kami sampai, tapi kalau dikawal bisa dua jam, Tapi itu memang lama,” kata Budiawan ofisial Voli Indoor, dalam rapat koordinasi permasalahan di Bandung, Jumat (23/9).

Sementara itu, tim tuan rumah ditempatkan di hotel yang jaraknya relatif dekat dan bisa ditempuh dengan kendaraan tak sampai setengah jam. 

BACA JUGA: Benteng Laskar Wong Kito, Mereka Saling Mengerti

"Ini jelas ada kesengajaan. Yang lain ditempatkan di hotel yang jauh, jadi di perjalana itu sudah lelah, emosi, pasti memengaruhi saat main. tuan rumah dibuat enak," tuturnya.

Lain lagi dengan Yusran Arief, manajer Karate DKI. Dia menegaskan, permasalahan wasit di Karate sangat buruk. Sebagai wasit Internasional tapi sedang bertugas menjadi manajer Karate DKI, dirinya tahu betul mana yang tidak boleh dan boleh dalam aturan wasit Krate internasional.

BACA JUGA: Milan Bukan Hanya Bacca

"Banyak sekali rule karate ini dilanggar. Saya protes, baru ada perubahan. Tapi tetap, rule-rule banyak yang dilanggar, ada yang harusnya dihukum tidak dihukum. Juri pun demikian," ungkapnya.

Di sisi lain, Ketua KONI DKI Raja Sapta Ervian yang memimpin pertemuan sudah menegaskan memang terjadi banyak hal tak sportif dalam pelaksanaan PON kali ini terutama terkait pertandingan. 

"Menang kalah biasa, tapi sportif. Kita ini kan tanding di sini, berkompetisi di PON untuk bangsa Indonesia. Tadi cabor yang sudah kita sama-sama dengarkan, banyak yang merasa dicurangi, diperlaukan tak adil oleh wasit. Ini harus diperbaiki, kami sudah layangkan protes dan bersurat ke PB PON, pemerintah harus turun tangan dan memperbaiki hal ini," tandansya. (dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Striker Dortmund Sesumbar Timnya Tak Bisa Dihentikan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler