jpnn.com, DENPASAR - Jajaran Direktorat Jenderal Imigrasi di Bali mendeportasi seorang warga negara asing bernama Anzhelika, Rabu (21/7).
Wanita berpaspor Rusia itu dideportasi menyusul adanya surat rekomendasi dari Satpol PP Provinsi Bali bertanggal 9 Juli 2021.
BACA JUGA: Diancam dan Diperas Bule Rusia, Pengusaha asal Uzbekistan di Bali Keder, Begini Kejadiannya
Anzhelika dideportasi lantaran berulah. Cewek bule yang sempat terjangkiti Covid-19 itu menolak menjalani isolasi mandiri atau isoman.
Kepala Kanwil Hukum dan HAM Bali Jamaruli Manihuruk mengungkapkan hasil swab test PCR di RS PTN Universitas Udayana menunjukkan Anzhelika positif Covid-19.
BACA JUGA: Ahh, 3 Lelaki Bule Lawan 2 Cewek, Ada yang Lokal, Panas
Alih-alih menjalani isoman, Anzhelika malah keluyuran. "Anzhelika tetap melakukan aktivitas bertemu dengan banyak orang tanpa memakai masker,” ujar Jamaruli seperti diberitakan Radar Bali.
Satpol PP Kabupaten Badung pun menjemput Anzhelika dan memintanya menjalani isolasi di Hotel Ibis, Kuta. Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai juga bergerak menyita paspor Anzhelika.
BACA JUGA: Ada Cewek Bule di Bali Terekam Kamera Curi Pakaian Dalam
Setelah menjalani isoman selama enam hari, Anzhelika dinyatakan negatif dari Covid-19 berdasar hasil swab test PCR yang dilakukan Dinkes UPTD Balai Labkes Bali pasa 15 Juli.
Namun, Satpol PP Bali telah merekomendasikan pendeportasian Anzhelika. Akhirnya, Kanim Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai membawa cewek berambut panjang itu ke Jakarta menggunakan pesawat Citilink QG-691 pukul 14.40 WITA.
Selanjutnya, Anzhelika dideportasi dari wilayah Indonesia menggunakan Turkish Airlines dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul pukul 21.05.
Anzhelika masuk wilayah Indonesia pada Februari 2020 menggunakan izin tinggal kunjungan yang berlaku hingga 10 Juli 2021. Namun, dia telah memiliki e-Visa yang berlaku hingga 6 Agustus 2021.(Radar Bali)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bule Jerman Mengemis di Bali, Sehari Bisa Mengantongi Sebegini
Redaktur & Reporter : Antoni