jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Hasto Kristiyanto menyesali sikap Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon yang menuliskan puisi 'Doa yang Ditukar' yang dianggap memojokkan ulama kharismatik KH Maimoen Zubair.
BACA JUGA : Samawi: Fadli Zon Kerap Melecehkan Kiai, Tak Hanya Mbah Moen
BACA JUGA: Samawi: Fadli Zon Kerap Melecehkan Kiai, Tak Hanya Mbah Moen
Menurut Hasto, Fadli harusnya menunjukkan jati diri sebagai seorang pemimpin lembaga publik, mengingat jabatannya sebagai wakil ketua DPR RI.
"Minimal tahu sopan santun, tahu budi pekerti," kata Hasto di sela-sela Safari Politim Kebangsaan menyusuri wilayah selatan Provinsi Jawa Barat, Kamis (7/2).
BACA JUGA: Fadli Zon Ungkap Kondisi Sel Ahmad Dhani, Memprihatinkan
BACA JUGA : Kiai Subang Anggap Fadli Zon Tak Beradab kepada Mbah Moen
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini mengaku pihaknya sangat resah dengan tindakan Fadli itu. Sebab seorang ulama justru diperlakukan seperti itu oleh seorang Fadli, yang baginya tak paham etika Indonesia.
BACA JUGA: Ini Penjelasan Ketua PT DKI soal Penahanan Ahmad Dhani
"Seharus itu tidak boleh ditunjukkan oleh pimpinan lembaga tinggi negara," imbuhnya.
BACA JUGA : Tantang Romi Buktikan Tuduhan soal Framing Video Mbah Moen Doakan Prabowo
Dia pun menyayangkan Fadli, hanya karena kepentingan elektoral pemilu, tega melakukannya. Padahal pemilu seharusnya menjadi momen meningkatkan keadaban publik.
"Sebagai orang timur, bukan seenaknya berbicara. Karena kita bernegara juga ada Pancasila. Apalagi puisi, jangan sampai dilakukan untuk menyerang sosok ulama yang kita hormati. Dari sosok pemimpin harusnya muncul keteladanan, bukan kebencian," tandas Hasto. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kiai Subang Anggap Fadli Zon Tak Beradab kepada Mbah Moen
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga