jpnn.com, SURABAYA - Harga cabai rawit di Jawa Timur mengalami penurunan. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) rata-rata Rp 15.581 per kilogramnya.
Wakil Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Jatim Nanang Triatmo mengatakan anjloknya harga cabai sempat menyentuh angka Rp6.000-7.000 per kilogram di tingkatan para produsen atau petani.
"Sudah naik, tetapi sedikit sekali. Saat ini Rp9.000 per kilogram," kata dia, Selasa (7/9).
Penyebab anjloknya harga cabai rawit akibat produksi yang melimpah.
Selain itu, dampak PPKM juga memengaruhi karena serapannya yang tak maksimal hanya 50 persen.
Banyuwangi dan Madura mengalami puncak panen pada Oktober 2021, PPKM menyebabkan banyak hotel, restoran, kafe, dan PKL yang tutup. Nanang berharap segera ada kelonggaran dari pemerintah.
"Kalau terus berlangsung, bisa dipastikan harga cabai rawit pada puncak panen makin anjlok," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Hadi Sulistyo menyebut pada September 2021 produksi cabai rawit diperkirakan mencapai 33.763 ton, dan pada Oktober mendatang 22.447 ton.
BACA JUGA: Innalillahi, Taruna PIP Semarang Tewas Setelah Dipukul Senior, Keterlaluan!
Secara umum sampai akhir tahun totalnya mencapai 426.571 ton, sedangkan untuk konsumsi pangan setahun, sekitar 66.958 ton.
"Maka, neraca pada tahun 2021 surplus 359.613 ton," jelas Hadi. (mcr12/jpnn)
BACA JUGA: Sering Intip DL Basah-Basahan, JP Langsung Buka Celana
BACA JUGA: Dua Sejoli Ketahuan Berbuat Mesum di Gedung Perkantoran, Orang Tua Pingsan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Cabai Rawit Anjlok, Kementan Beri Solusi
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Arry Saputra