jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Anies Baswedan boleh merasa telah menyempurnakan program Kartu Jakarta Pintar ( KJP ). Karena itu dia menambahkan kata 'Plus' di akhir nama program yang digagas Jokowi itu.
Namun, bagi Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan KJP versi Anies tidak berpihak kepada kepentingan anak. Menurut dia, KJP Plus kini sudah berubah menjadi alat untuk memenuhi kebutuhan orang tua.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Beber Hubungannya dengan Anies Baswedan
"Sistem KJP ini nggak beres. Itu paling krusial buat warga miskin, tapi fungsinya sudah berubah," ungkap Tigor di Bakoel Coffee, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (10/1).
Baca: Ribuan Honorer K2 DKI Tuntut Anies Menepati Janji
BACA JUGA: Didampingi Anies, Jokowi Blusukan ke Tambora
Tigor menjelaskan KJP Plus yang dikenalkan Anies saat ini sudah digunakan warga untuk membeli keperluan apa saja. Tidak hanya kebutuhan sekolah, pihaknya mendapatkan laporan program bantuan tersebut digunakan untuk membeli alat kecantikan, keperluan dapur dan hal lainnya.
"Jelas ini satu kemunduran. Kios nggak jelas saja bisa tulis 'Terima KJP' pakai spidol. Jangan sampai mulai di pusat gadai juga ada tulisan 'Terima KJP'," tegasnya.
BACA JUGA: Politikus Gerindra Nilai Bawaslu sedang Menzalimi Anies
Agar tidak semakin bobrok, Tigor meminta Anies menegaskan dan mensosialisasikan kembali peruntukkan KJP Plus. Sehingga, kartu sakti tersebut dapat digunakan untuk anak menimba ilmu bukan untuk kepentingan orang tua.
"Pengawasannya harus diperkuat. Saya harap ini bisa diperbaiki, tapi jangan dipersulit warganya. Diperbaikilah aparaturnya jangan asal-asalan seperti itu ya," tandasnya. (jpc)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mohon Doa Untuk Ustaz Arifin Ilham
Redaktur & Reporter : Adil