jpnn.com - JAKARTA - Ketua Forum Komunikasi Karyawan Universitas Trisakti (Usakti) Advendi Simangusong menyayangkan tindakan Edi Suwandi selaku rektor baru yang melibatkan preman untuk menduduki kampus perguruan tinggi di Grogol, Jakarta Barat itu, Rabu (24/8). Pasalnya, aksi ratusan preman itu telah mengganggu proses belajar mengajar.
"Mereka ini cukup banyak yang masuk ke dalam sini. Mereka jumlahnya ratusan. Ini sangat-sangat menganggu proses belajar mengajar apalagi di sini ada penerimaan mahasiswa baru dan juga kita mau mengadakan wisuda," kata Advendi di kampus Usakti, Grogol, Jakarta Barat.
BACA JUGA: Sempat Ricuh dan Dorong-dorongan di Gerbang, Trisakti Sudah Kondusif
Ia menegaskan, pelibatan kelompok preman untuk menduduki kampus Usakti telah mengakibatkan terhentinya aktivitas pendidikan di perguruan tinggi yang berdiri pada 1965 itu. Bahkan buntut dari aksi para preman telaj mengakibatkan kemacetan di seputaran kampus Usakti.
"Perlu saya kasih tahu bahwa sebenarnya civitas akademika sudah melakukan penolakan terhadap pengangkatan rektor yang dilakukan tanpa melibatkan Universitas Trisakti. Bahkan, dilantiknya di luar kampus tidak melibatkan karyawan, dosen, mahasiswa," ujarnya.
BACA JUGA: GEGER! Sebelum Tewas, Pria Ini Bersama Terafis di Kamar 207
Sementara Presiden Mahasiwa Universitas Trisakti Abdul Kader mengaku belum memperoleh informasi akurat tentang pihak yang melibatkan preman. Pasalnya, Abdul sudah bertanya ke Edi sekalu rektor dan mengaku tak mengundang preman.
"Ini kan ada oknum yang masuk ke dalam kampus. Soalnya saya tanya sama Prof Edi, dia tidak mengaku menyuruh orang datang jam 03.00 WIB," tandas Abdul.(mg4/jpnn)
BACA JUGA: Sanusi Hadapi Sidang Perdana Hari Ini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Ditolak Warga Lagi, Djarot Bereaksi
Redaktur : Tim Redaksi