jpnn.com - MAKKAH - Tadi malam wartawan Jawa Pos yang mendatangi hotel yang terbakar itu, menyaksikan ratusan calon haji hanya bisa duduk-duduk di lobi.
Sebagian lagi berkumpul di luar hotel. Sedangkan jamaah perempuan tidur-tiduran di dekat posko kesehatan.
BACA JUGA: MENGHARUKAN! Ketika Ibu Gorila Tak Rela Anaknya Meninggal
Yang memprihatinkan, Sumiati, CJH korban robohnya crane seminggu lalu, juga terkena dampak kebakaran itu. Jamaah dari Solo tersebut terpaksa dibopong dari kamarnya karena tidak bisa berjalan.
"Saya baru saja dari RS An Noor, istirahat sebentar, disuruh keluar lagi karena kebakaran," kata CJH yang masih menggunakan kursi roda itu.
BACA JUGA: KAGET! Jamaah asal Indonesia Ramai-ramai Masak di Hotel
Menurut dr Dodik Tri A., dokter jaga di hotel, sejak pagi ada 55 calon haji yang masuk klinik di hotel yang terbakar. "Kebanyakan (mengeluhkan, Red) batuk dan pusing," ujar Dodik. Hanya seorang yang terserang stroke. Tapi, penyebabnya bukan asap, melainkan bawaan (sebelumnya sudah sakit).
Belajar dari insiden di Hotel Sakab, Kepala Seksi Perlindungan Jamaah Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi Jaetul Muchlis Bashir mengimbau jamaah tidak memasak lagi di hotel dengan menggunakan rice cooker atau pemanas air.
BACA JUGA: Inilah Kronologis Kebakaran Hotel di Makkah
"Jamaah sebaiknya membeli saja makanan yang ada di luar hotel," ujarnya. Apalagi, sejak insiden kebakaran itu, pemilik hotel menyediakan nasi dan snack yang bisa dibeli oleh jamaah. (end/c11/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban Crane Dikumpulkan, kok gak Singgung Santunan Rp 3,8 M?
Redaktur : Tim Redaksi