jpnn.com, ITALIA - Bos mafia Sisilia Giovanni Brusca, yang dijuluki ‘si pembantai orang’, telah dibebaskan dari penjara Rebibbia Roma setelah menjalani hukuman 25 tahun penjara.
Pria tersebut mendapat pembebasan bersyarat setelah sebelumnya terlibat lebih dari 100 kasus pembunuhan sadis.
BACA JUGA: Tak Disangka, Ternyata 2 Wanita Ini Pembunuh Perempuan di Simalungun, Ya Ampun
SIapakah Giovanni Brusca?
Giovanni Brusca adalah seorang mafia Italia dan mantan anggota klan Corleonesi dari Mafia Sisilia.
BACA JUGA: Polisi Ungkap Pekerjaan Terduga Pembunuh Wanita Tanpa Busana di Dreamtel Menteng
Dia memiliki peran utama dalam pembunuhan pada 1992 terhadap jaksa Komisi Antimafia Giovanni Falcone dan pengusaha Ignazio Salvo. Selain itu disebutkan dia telah terlibat di sekitar 100 hingga 200 kasus pembunuhan.
Pada 1996, Brusca sang kepala mafia itu kemudian menjadi informan dan membantu kepolisian menangkap penjahat lainnya.
BACA JUGA: Kasus Wanita Tewas Tanpa Busana di Kamar Hotel, Polisi: Diduga Korban Pembunuhan
Di tahun itu juga dia ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara setelah mengakui telah berperan dalam lebih dari 100 pembunuhan tersebut, termasuk pembunuhan brutal terhadap seorang anak laki-laki berusia 14 tahun yang tubuhnya dilarutkan dalam asam.
Pembebasan Brusca dari penjara terjadi setelah dia sebelumnya diberikan cuti sementara pada beberapa kesempatan.
Brusca sekarang akan dibebaskan bersyarat selama empat tahun ke depan.
Pembebasan Brusca mendapat kecaman banyak pihak di Italia. Enrico Letta, pemimpin Partai Demokrat kiri-tengah menyayangkan pembebasan itu.
Sementara Matteo Salvini, kepala sayap kanan League Party menyampaikan kritiknya untuk pembebasan tersebut lewat akunnya di Twitter "ini bukan keadilan yang pantas didapatkan orang Italia," tulis Saalvini.
Keluarga beberapa korban Brusca juga mengkritik pembebasan bersyarat pelaku pembunuhan sadis tersebut dengan mengatakan kerja samanya dengan jaksa hanyalah sebuah taktik sinis untuk hanya untuk mendapatkan keuntungan daripada penyesalan yang tulus.
Namun, kepala jaksa anti-mafia Italia, Federico Cafiero De Raho, membela pembebasan Brusca.
Raho mengatakan kepada Reuters bahwa keputusan itu karena kolaborasi si pembunuh dengan jaksa. (rtr/mcr13/jpnn)
Redaktur & Reporter : Gigih Sergius Agasta