jpnn.com, JAKARTA - Pembangunan Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di delapan pulau permukiman di Kepulauan Seribu yang direncanakan akan dilanjutkan tahun ini terancam batal.
Sebab, hingga kini lelang baru pembangunan mesin pengolah air laut tersebut belum juga dilaksanakan.
BACA JUGA: Bangun Bandara di Kepulauan Seribu, DKI Gunakan Dana Swasta
"Terancam batal, karena tidak ada tanda-tanda akan dilanjutkan. Kemungkinan molor menjadi tahun depan," ujar Mustajab, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kepulauan Seribu, Rabu (10/5).
Terkait hal ini, dia meminta Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo mengintruksikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek ini untuk menindaklanjuti pembangunan SWRO yang batal terlaksana pada tahun lalu.
BACA JUGA: Kapal Penumpang Terbakar di Kepulauan Seribu, 1 Pria Terjebak
"Ini supaya ada kejelasan dan kita bisa menjelaskan ke warga yang bertanya-tanya kelanjutan proyek ini," ujarnya.
Menurut Mustajab, pembangunan SWRO di delapan pulau permukiman pada tahun lalu dihentikan akibat kontraktor pemenang lelang dinilai kurang profesional mengerjakan proyek tersebut.
BACA JUGA: Pantai Pasir Perawan, Wisata Laut Murah Meriah di Perairan Jakarta
"Saat ini belum ada juga lelang baru dan masih tahap penghitungan bangunan SWRO yang tidak selesai dikerjakan tahun lalu," tandasnya.
Perlu diketahui sebelumnya pembangunan SWRO di delapan pulau permukiman yakni Pulau Tidung, Panggang, Harapan, Payung, Sebira, Kelapa, Lancang dan Pramuka dihentikan karena tidak bisa memenuhi kebutuhan air bersih warga secara signifikan.
"Cuma sayang sekali proyek untuk pengadaan air bersih yang kami plot di delapan pulau yang ditangani oleh sebuah kontraktor belum berhasil. Karena kemajuannya baru lima persen dan sekarang kami setop saja," kata Sumarsono, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (21/11).
Soni sapaan akrabnya mengatakan, pihaknya akan melakukan tender ulang tahun depan. Diharapkan dengan dilakukan tender ulang proyek bisa lebih cepat berjalan. "Jadi kami tetap lakukan tender ulang, pilih kontraktor ulang karena kemajuannya baru 5,8 persen dari sejumlah pulau," ujarnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suami Lapor ke Panwaskab, Istri Didatangi Kelompok Pemberi Rp 50 Ribu
Redaktur & Reporter : Adil