jpnn.com - JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar mengatakan, persoalan kawasan pedesaan tak bisa dilepaskan dari berbagai persoalan transmigrasi.
Pasalnya, jejak sejarah transmigrasi di Indonesia sempat menorehkan tinta emas dengan keberhasilannya menciptakan desa-desa baru bahkan memiliki andil besar terbentuknya dua provinsi baru di Indonesia.
BACA JUGA: Harapkan Simolek Bikin Publik Makin Melek
"Jejak transmigrasi ini penting, transmigrasi berhasil menciptakan 13 ribu desa, 3000 kecamatan, 144 kota hasil transmigrasi dan dua provinsi hasil transmigrasi," ujar Marwan dalam diskusi yang diselenggarakan Bina Desa dan Walhi di Hotel Cemara, Selasa (12/5).
Marwan mengaku pihaknya mempunyai kiat-kiat khusus untuk menghidupkan program transmigrasi. Salah satunya dengan menempatkan transmigran di daerah perbatasan dan pulau-pulau terluar di Indonesia yang selama ini tidak tergarap.
BACA JUGA: Harga Hunian Primer Naik 8,8 Persen
"Ini sedang kita canangkan platform baru untuk transmigrasi di daerah perbatasan dan pulau terluar. Selain itu, juga ditargetkan 9 juta hektar lahan untuk transmigrasi," ujarnya.
Selain itu, Kementerian DPDTT menurut Marwan, juga akan mereview kembali data-data untuk kabupaten yang masuk kategori daerah tertinggal.
BACA JUGA: Mendag: Kalau Seperti ini Indonesia jadi Bangsa Bekas
"Selama ini kategori pembangunan daerah tertinggal masih berbasis kabupaten. Kalau merujuk data yang ada, sekitar 122 kabupaten. Kita sedang dalami lagi. Lebih dari 200-an kabupaten yang tertinggal," ujarnya.
Marwan menginginkan adanya keseimbangan antara pembangunan yang ada di desa dengan pembangunan masyarakat yang ada di kota.
"Indeks pembangunan masih rendah dan disparitasnya masing menganga antara desa dengan kota. Sekitar 15 ribu desa masih belum teraliri listrik, akses komunikasi dan infrastruktur masih lemah," ujarnya.
Selain mereview kembali data daerah tertinggal, Marwan mengatakan beberapa daerah yang sudah lepas dari status tertinggal, juga masih butuh pengawalan dan pembinaan.
"Daerah yang sudah terentaskan dari ketertinggalan masih butuh pembinaan selama jangka waktu tiga tahun," ujarnya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presdir Lion Grup Enggan Beberkan Hasil Investigasi
Redaktur : Tim Redaksi