Duh, Susahnya Mengurus SIM di Samsat DKI

Rabu, 13 Juli 2016 – 06:36 WIB
Foto/ilustrasi; JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Surat izin mengemudi (SIM) merupakan salah satu syarat penting bagi seseorang yang ingin mengemudikan kendaraan roda dua atau pun empat. Namun, untuk memperoleh SIM ternyata tidak mudah karena harus melalui sejumlah tes yang belum tentu bisa dilewati.

Fajar (25), salah satu warga Halim, Jakarta Timur mengatakan, dirinya sudah tiga kali mengikuti tes teori. Namun, ia belum lulus juga.

BACA JUGA: Dekati KA Yang Melintas, Wanita Ini Innalillahi...

Padahal, katanya, soal-soal yang disodorkan tidak terlalu sulit. Bahkan soal yang disajikan sejak tes pertama juga tak berubah.

"Waktu tes pertama nilainya 14, terus kemarin 15, dan sekarang 17. Padahal saya mengisinya sama saja, soal-soalnya juga lumayan mudah, tetapi tetap tidak lulus," kata Fajar saat ditemui di kantor Samsat Daan Mogot, Jakarta Barat, Selasa (12/7).

BACA JUGA: Dukungan buat Buwas Nyalon di Pilkada Makin Kuat

Fajar mengungkapkan, pihak kepolisian di kantor Samsat juga tidak memberi penjelasan detail mengenai tata cara tes teori yang diberikan. Padahal ada pengumuman yang dipajang tentang metode tes teori dengan sistem komputer yang bisa menjadi penggani tes manual.

"Kalau tes pakai komputer katanya langsung dikasih tahu jawaban yang salah. Tetapi kalau yang manual kami hanya diberi tahu nilainya saja, jadi kami tidak pernah tahu mana saja jawaban yang salah dan apa yang benar,” tuturnya.

BACA JUGA: DPR Heran, KPK Masih Fokus ke Bang Uci saja

Keluhan serupa juga diungkapkan Supardi Setiawan, warga Kepaduri, Kemayoran. Dia sudah dua kali menjalankan tes teori namun belum lulus juga.

Ia justru merasa dipersulit. “Sudah dua kali tes tapi tidak lulus dan tidak ada penjelasan yang jelas soal-soal mana saja yang salah," katanya.

Keluhan pembuatan SIM yang seolah dipersulit oleh kepolisian sudah menjadi rahasia umum. Hampir semua orang yang datang pertama kali untuk membuat SIM selalu gagal pada awal tes teori. Bahkan ada yang harus mengulang hingga 9 sampai 10 kali.

Kabar santer yang beredar menyebut mayoritas peserta ujian SIM yang langsung lulus karena 'bantuan' dari petugas setempat. "Anak saya tahun lalu juga buat SIM tapi langsung sama polisinya jadi sehari bikin langsung selesai," ungkap seorang ibu asal Ciracas yang tak ingin disebut namanya.

Dia mengatakan, saat itu putranya sempat bermaksud menggunakan jasa calo. Namun, biaya pembuatan SIM melalui calo memang jauh lebih mahal.

Namun, tiba-tiba ada polisi yang datang menawarkan bantuan untuk membuat SIM. "Waktu itu anak saya diminta bayaran Rp 700 ribu," katanya.

Selain pembuatan SIM baru, perpanjangan pun menjadi masalah tersendiri. Padahal kepolisian sebelumnya sudah meluncurkan SIM online yang bertujuan mempermudah perpanjangan. Namun, perpanjangan SIM di kantor Samsat Jakarta Barat justru memakan waktu lebih lama.

"Saya sama suami sudah datang dari jam 10 untuk perpanjang SIM B. Tapi sampai sekarang jam dua siang belum selesai juga," kata Siti, warga asal Cipayung.

Salah seorang petugas kepolisian di Samsat Jakarta Barat mengatakan, lamanya tes teori tergantung dari orang yang mengerjakan soal. Menurutnya, jika peserta paham mengenai aturan berlalu lintas maka akan mudah mengerjakan soalnya.

"Kalau soal hasil yang dibagikan tanpa ada penjelasan detail itu karena warga yang datang untuk membuat SIM sangat banyak, jadi kami tidak mungkin menjelaskannya satu per satu karena akan memakan banyak waktu," katanya.

Sedangkan soal tes dengan komputer, sang petugas menyebut hal itu karena jumlahnya terbatas. Karenanya tidak semua peserta ujian SIM bisa mengikuti tes dengan sistem komputer.

"Sebenarnya sama saja antara tes manual dengan tes komputer. Kalau yang komputer kapasitasnya terbatas karena mesinnya juga terbatas. Jika terlalu lama digunakan maka bisa cepat eror," ujar.

Dia berharap masyarakat yang datang membuat SIM tetap berusaha dan bersabar. Menurut sang petugas, SIM akan tetap diterbitkan meskipun harus beberapa kali menjalankan tes.

"Sekarang kebanyakan maunya buru-buru sementara kapasitas kami terbatas. Sabar saja yang penting SIM tetap bisa diterbitkan jika tes-tesnya dilaksanakan dengan baik," pungkasnya.(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Goyah Lagi, Ketum Tegaskan Golkar Dukung Penuh Ahok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler