jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Dian Kartikasarim mengungkapkan keprihatinannya atas kasus perkawinan anak. Menurutnya, Jawa Timur menjadi provinsi dengan angka pernikahan dini tertinggi.
"Yang tertinggi sampai 35 persen dari jumlah perkawinan. Jatim itu ekstrim," ujarnya di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (23/7).
BACA JUGA: Peringati HAN Harus Jadi Momentum Penguatan Program Kesehatan
Dian memerinci, Jatim tidak hanya menjadi provinsi dengan angkat pernikahan dini tertinggi. Di Wilayah Madura, katanya, pelaku pernikahan dini ternyata juga terlibat poligami.
Sedangkan di bawah Jawa Timur ada Provinsi Jawa Barat. Pernikahan dini di Jabar terlihat marak terutama di perdesaan.
BACA JUGA: Wuling Incar 10 Persen Pasar LMPV Jatim
Selanjutnya ada Jawa Tengah, Banten khususnya di daerah Lebak, Sulawesi Selatan,Kalimantan Selatan, Riau, Jambi, Bengkulu, dan Sulawesi Barat. Dian memastikan tidak ada satupun provinsi di Indonesia yang bersih dari kasus pernikahan dini.
“Ini persoalan seluruh provinsi. Kami susah memetakan berdasar jumlah perkawinan anak," sebutnya.
BACA JUGA: Terkendala Upah, Industri Tekstil Melemah
Dia menuturkan, sebagian besar perkawinan anak itu menjadi cara untuk melepas beban ekonomi. Selain itu, pernikahan juga menjadi alasan agar si anak bisa menjadi buruh migran tanpa izin orang tua.
"Jadi kompleksitas perkawinan anak ini besar sekali," pungkas Dian.(dna/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jatim Provinsi dengan Jumlah Penduduk Miskin Terbanyak
Redaktur : Tim Redaksi