Duh! Tak Kuat Bayar Kontrakan, Penjual Kerupuk Gantung Diri

Minggu, 30 Agustus 2015 – 02:02 WIB
Ilustrasi.dok.Jawa Pos

jpnn.com - PONTIANAK - Lantaran diduga tak kuat membayar uang kontrakan, AK alias TR, 40, warga Jalan Purnama, Kelurahan Parit Tokaya, Pontianak Selatan, nekat mengakhiri hidupnya.

“Aku tak sanggup hidup tanpa dia. Dia sayang sama aku. Kenapa dia tega ninggalin aku sendiri,” begitulah teriakan histeris, A Ling, 38, istri AK di kediamannya di Jalan Purnama, Komplek Purnama Agung VII, Blok R Nomor 20, Kelurahan Parit Tokaya, Pontianak Selatan setelah mengetahui suaminya bunuh diri, Sabtu (29/8) pagi kemarin.

BACA JUGA: Cinta Banget sama si Cewek, Berujung di Kantor Polisi

Salah seorang tetangga korban, Devi mengatakan, pukul 09.00, A Ling tiba-tiba saja berteriak histeris sambil mengelilingi kawasan komplek.

“Jam sembilanan gitu yah, istri korban keluar rumah sambil teriak-teriak dan meraung menangis, setelah tahu suaminya gantung diri,” ucap Devi yang berdomisli persis di depan rumah A Ling.

BACA JUGA: Tak Terima Diputusin Wanita Cantik Ini, Sang Mantan Malah Balik Meneror

Warga RT 06/RW 07 ini mengatakan, selama ini AK dalam kesehariannya sangat baik terhadap tetangga dan lingkungan sekitar. “Istrinya juga demikian. Mereka baru pindah empat bulan lalu,” ujarnya.

Kesehariannya, AK merupakan penjual kerupuk. Dia hidup bersama istri dan empat anaknya di sebuah rumah kontrakan. Dia ditemukan tewas tergantung di kabel listrik oleh istrinya.

BACA JUGA: Ancam Ibu Kandung dengan Pisau gara-gara Dilarang Bawa Pacar ke Rumah

“Dia sayang sama anak. Dia juga menuliskan surat untuk anaknya. Isinya, ‘jaga mamak dan jaga adek,” lirih A Ling.

Tersandar lemas di kursi, A Ling bercerita kepada sejumlah tetangga, dia tidak menduga suaminya bakal nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

“Aku jemput anak sekolah. Sekali aku datang ke rumah melihat ke dapur suamiku sudah tergantung. Aku pegang-pegang dia sudah tidak bergerak. Habis itu aku langsung keluar rumah minta pertolongan Ketua RT dan warga,” kisahnya.

Sementara itu, salah seorang warga lainnya yang minta namanya tidak ditulis mengatakan, diduga AK nekat bunuh diri lantaran terjepit utang.

“Sepertinya korban diminta membayar uang kontrakan sama yang punya rumah. Korbanpun sudah mengusahakan dengan cara mau menggadaikan motor, tapi tidak dapat,” kata pria berbadan tambun itu.

Kemudian, lanjut pria berambut ikal ini, setelah ditemukan tewas, Handphone (HP) AK di periksa dan kemudian ditemukan short message service (SMS). “Isinya korban minjam duit Rp3 juta dengan jaminan motor untuk melunasi utang pembayaran rumah kontrak. Tapi tak dapat. Mungkin karena itu dia frustasi dan akhirnya bunuh diri,” ucapnya.

Kapolsek Pontianak Selatan, AKP Kartyana mengungkapkan, AK, 40, memang ditemukan tewas tergantung seutas tali nilon warna kuning di kediamannya. Istri korban, A Ling sudah dimintai keterangan oleh kepolisian yang datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), Jalan Purnama Agung 7, blok R tersebut.

Kartyana menegaskan, dari hasil penyelidikan sementara, AK semasa hidupnya memiliki permasalahan ekonomi. Diduga kuat, permasalahan itu sebagai pemicu dirinya nekat mengakhiri hidup dengan seutas tali. “Hingga saat ini, kita masih dalami temuan ini,” katanya. (dsk/oxa)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tersangka Pemerkosa Gadis Pencari Kerja Itu Terekam CCTV


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler