Duh, Tim PON Bridge Kepri Terancam Kehilangan Atlet

Senin, 19 September 2016 – 03:59 WIB
Tim Bridge Kepri. Foto: batampos/jpg

jpnn.com - BANDUNG - Tim cabang olah raga bridge Kepri terancam kehilangan dua atlet andalannya pada perhelatan PON XIX 2016 Jawa Barat. Pasalnya, kedua atlet tersebut mempunyai urusan pekerjaan di Batam yang harus dikerjakan dan tidak bisa ditinggalkan.

Kedua atlet yang terancam tidak dapat mengikuti jadwal pertandingan bridge sampai tuntas itu adalah Frangky dan Hidayatullah. Padahal, kedua atlet tersebut bersama atlet lainnya Rusliden-Agus dan Supri-Ansar telah didaftarkan bertarung di dua nomor yakni pasangan dan tim.

BACA JUGA: Ketum Forki Buka Kejurnas Karate Pada PON XIX 2016

"Hari ini kita main di pasangan masing-masing," ujar salah satu atlet Frangky di venue cabang olahraga bridge seperti diberitakan batampos (Jawa Pos group) hari ini (19/9).

Jadwal pertandingan untuk nomor pasangan dimulai sejak Minggu (18/9) sampai Rabu (22/9). Sedangkan untuk nomor tim akan dimulai Kamis (23/9) sampai Minggu (26/9). 

BACA JUGA: Tim Selam DKI Sukses Dulang Emas

"Saya hanya punya waktu cuti sampai tanggal Rabu (22/9), jadi kemungkinan besar saya tidak bisa bermain untuk nomor tim," ungkap Frangky.

Frangky yang merupakan pegawai swasta di salah satu perusahaan air minum di Batam harus kembali ke Batam untuk melanjutkan pekerjaannya. Sedangkan Hidayatullah adalah seorang wirausaha sibuk yang harus kembali ke Batam untuk mengurus usahanya tersebut.

BACA JUGA: Bentrok Suporter Pecah di Laga Jabar Vs DKI

"Kami sih inginnya menyelesaikan jadwal pertandingan sampai selesai, namun karena urusan pekerjaan apa boleh buat," terang Frangky.

Frangky pun sudah diwanti-wanti perusahaan tempatnya bekerja untuk memilih apakah akan memilih bridge atau meneruskan karirnya di perusahaan tersebut. "Saya sudah disodori surat hijau dan surat merah," katanya.

Hidayatullah juga mengalami dilema, karena di Batam tidak ada yang menjalankan usahanya selain dirinya. 

Rusliden yang juga merupakan Ketua Pengurus Provinsi Gabungan Olahraga Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) Kepri mengatakan, kedua atlet tersebut merupakan andalan untuk meraih medali. "Kedua pasangan ini ditarget emas di nomor pasangan, sedangkan di nomor tim, kita menargetkan perak," tuturnya.

Kalau kita kehilangan kedua atlet ini, maka akan menimbulkan kegoyahan dalam tim. Memang mereka bisa menyelesaikan di nomor pasangan sampai selesai, tapi bridge adalah olahraga yang membutuhkan ketenangan pikiran, jadi harus benar-benar fokus dalam bertanding, masalah di luar bridge seperti ini bisa mengganggu konsentrasi mereka," jelas Rusliden.

Ketua Umum KONI Kepri, Johanes Kennedy yang datang berkunjung ke venue bridge di Hotel Horison juga kaget dengan kabar mengejutkan dan mendadak ini. "Kami akan berkoordinasi dengan perusahaan tempat Frangky bekerja dan juga dengan Hidayatullah agar jangan sampai meninggalkan tim di tengah jadwal pertandingan," ucap Johanes Kennedy.

Ia mengatakan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengupayakan kedua atlet ini agar bisa terus bersama dan berjuang sampai akhir. "Ini untuk Kepri, jadi perusahaan tempat Frangky bekerja pasti akan mengerti, dan untuk Hidayatullah, kita akan bicarakan lebih lanjut, supaya target satu emas dan satu perak bisa didapat," pungkas Johanes Kennedy. (cr16/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua MPR: Pacuan Kuda di Sumbar Harus Dilestarikan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler