jpnn.com - JAKARTA - Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi mengatakan, paket kebijakan ekonomi jilid 2 yang rencananya bakal dirilis akhir September saat ini memang tengah dimatangkan di Kementerian Koordinator Perekonomian.
Namun, belum dibahas di level presiden dan wakil presiden. Karena itu, dia mengaku belum mengetahui rincian paket kebijakan ekonomi jilid 2 yang tengah digodok di Kemenko Perekonomian.
BACA JUGA: Walah.. Walah.. Paket Ekonomi Jilid Dua Molor
Namun berdasar informasi yang dihimpun, paket jilid 2 ini akan lebih banyak fokus pada peningkatan daya beli masyarakat, pemberian insentif perpajakan, dan reformasi anggaran belanja pemerintah.
BACA JUGA: Harus Hati-hati, Kasus Era Presiden Megawati Jangan Terulang Lagi
Di antara tiga poin tersebut, paket insentif perpajakan untuk wajib pajak perorangan dan wajib pajak perusahaan yang pembahasannya paling alot. Sebab, dengan realisasi penerimaan pajak yang relatif rendah seperti saat ini, Kementerian Keuangan tidak ingin jika pemberian insentif pajak besar-besaran bakal kian menyusutkan realisasi penerimaan pajak.
Dengan masih alotnya pembahasan tersebut, rencana pemerintah untuk merilis paket kebijakan ekonomi jilid 2 pada akhir September pun berpotensi molor menjadi Oktober.
BACA JUGA: Tom Lembong: Saya tak Terlalu Canggih, tapi...
Itu pun dengan catatan jika proses deregulasi dalam paket kebijakan ekonomi jilid 1 sudah tuntas dilakukan. ''(target akhir September) Itu kan baru rencana. Bisa saja mundur,'' ujar Sofjan.
Pelaku usaha pun mendesak agar pemerintah tidak terlalu buru-buru merilis paket kebijakan ekonomi jilid 2. Sebab, deregulasi 134 peraturan saja belum tuntas hingga saat ini. ''Jadi tuntaskan saja dulu yang pertama, kalau sudah kelihatan hasilnya, baru keluarkan (paket kebijakan) yang ke dua,'' katanya. (gen/owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Paket Pertama Disorot Pengusaha, Jilid Dua Molor
Redaktur : Tim Redaksi