jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Bandarlampung meminta Pemprov Lampung dan jajarannya menghindari jumpa pers dengan model tatap muka, sebagai langkah pencegahan penularan COVID-19 yang penyebarannya kian masif.
"Kami melihat sejumlah instansi masih menggelar jumpa pers secara tatap muka. Hal ini berpotensi membuka ruang penyebaran virus Corona. Padahal, kita semua dianjurkan menghindari kerumunan untuk mencegah penyebaran virus," kata Ketua AJI Bandar lampung, Hendry Sihaloho, Kamis (26/3).
BACA JUGA: WNA Pingsan di Tebet
Dia mengatakan, jumpa pers dengan model tatap muka bisa diganti dengan streaming. Jumpa pers tatap muka hanya dilakukan dalam kondisi mendesak, demikian juga dengan wawancara secara door stop.
"Hindari wawancara doorstop yang membuat jurnalis berdekatan dengan narasumber dan jurnalis lain," ujarnya.
BACA JUGA: Tiba-tiba Napi Lapas Cipinang Alami Sesak Napas
Menurut Hendry, semua pihak perlu berupaya menekan penyebaran COVID-19. Patuh terhadap anjuran physical distancing. Demikian pula dengan pihak pemerintah, perlu menghindari segala bentuk aktivitas yang berpotensi mendatangkan virus.
"Kami segera mengirimkan surat kepada pemprov, termasuk DPRD dan kepolisian, agar menerapkan protokol keamanan liputan COVID-19," kata dia.
BACA JUGA: Heboh Foto Airin Diimpit Bima Arya dan Cellica Nurrachadiana
Selain itu, Hendry juga mengimbau perusahaan media menyediakan atau memberikan pendanaan kepada koresponden atau kontributor untuk membeli perlengkapan keselamatan kerja, seperti masker, hand sanitizer, dan sarung tangan sekali pakai.
Kemudian, perusahaan media perlu secara rutin menyelenggarakan kegiatan disinfeksi di lingkungan kerja masing-masing. Lalu, perusahaan media perlu memerhatikan keamanan dari acara yang akan diliput jurnalis.
"Untuk publikasi berita, media massa sepatutnya menghindari penggunaan judul yang semata untuk menarik perhatian orang alias clickbait. Sebaliknya, media perlu berusaha untuk tetap fokus melakukan tugas mengawal upaya penanggulangan krisis agar dampak yang ditimbulkan di masyarakat bisa diminimalkan," kata dia. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti