jpnn.com - SLEMAN - Sejak kemarin sore, keluarga Erri Yunanto menyiapkan penyambutan jenazah. Tampak tenda dan kursi yang dijejer di depan rumah Erri Yunanto di Dusun Biru Tengah, RT 03, RW 03, Desa Trihanggo, Gamping Sleman, Jogjakarta.
Keluarga dan kerabat berada di depan rumah bercat abu-abu itu untuk mendampingi Nuryanto, ayah Erri. Terlihat pula karangan bunga ucapan duka cita dari beberapa kenalan keluarga.
BACA JUGA: Berburu Akik, 2 Bocah SD Ini Malah Dapat Granat, Digosok-gosok atau Nggak Ya?
Nuryanto sekeluarga mengadakan pengajian untuk Erri sejak Minggu malam. Nuryanto mengaku tidak pernah dikabari tim di pos pantau.
Kabar mengenai anak bungsunya itu lebih banyak didapat dari media. ’’Padahal, saya juga menyerahkan nomor saya kepada beliau-beliau di sana,’’ katanya kepada Radar Jogja (Grup JPNN).
BACA JUGA: Beginilah Kronologis Evakuasi Jenazah Erri Yunanto
Dia menceritakan, kakak Erri yang bernama Eki sempat shock mendengar kabar adiknya. Dia sampai tidak mau pulang hingga adiknya ditemukan. Meski terpaut sepuluh tahun, Eki kelahiran 1984 dan Erri 1994, keduanya sangat akrab. Sebab, Erri adalah anak bungsu.
’’Bilang sama yang di sini (di rumah), siapkan mi kalau dia pulang, lapar. Sampai ngelantur karena shock,’’ ungkapnya.
BACA JUGA: Mengharukan, Sebelum Berangkat Erri Yunanto Minta Disuapi dan Dikeloni Mama
Sebelumnya, tiap malam Erri dan Eki selalu berdebat. Pangkal perdebatan itu adalah rencana Eki untuk membuka warung soto. Eki akan menamai warungnya itu Soto Kingkong. Namun, menurut Erri, nama tersebut kurang menjual.
’’Dia mau dinamai Born to Soto. Bangun tidur langsung nyoto atau lahir untuk nyoto,’’ terang Nuryanto. (mia/cr3/yan/JPG/c5/end)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jenazah Erri Yunanto Berhasil Dievakuasi, Berhenti dulu di Pasar Horor
Redaktur : Tim Redaksi