Beginilah Kronologis Evakuasi Jenazah Erri Yunanto

Rabu, 20 Mei 2015 – 07:17 WIB
Foto: Jawa Pos Grup

jpnn.com - BOYOLALI – Tim evakuasi Erri Yunanto, 21, memastikan warga Sleman, Jogjakarta, itu sudah meninggal dan berhasil dievakuasi dari kawah Gunung Merapi.

Komandan Tim Operasi Evakuasi Suwiknya menerangkan, evakuasi vertikal hari ketiga dimulai tepat pukul 09.27. Evakuasi mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya, Jogjakarta, itu memang tidak mudah. Tim sampai melakukan tiga kali upaya evakuasi hingga korban berhasil diangkat.

BACA JUGA: Mengharukan, Sebelum Berangkat Erri Yunanto Minta Disuapi dan Dikeloni Mama

Pada evakuasi hari kedua Selasa (19/5), korban diangkat 50 meter dari lokasi jatuh di dasar kawah. Tepat pukul 11.41, jenazah Erri berhasil sampai di titik aman di bibir kawah. Pengangkatan korban menggunakan sistem hauling, yakni pengangkatan vertikal dengan tali-temali.

Pengangkatan korban dari kedalaman 200 meter dari bibir kawah dilakukan secara estafet. ’’Evakuasi dilanjutkan dengan persiapan evakuasi darat, yakni membawa korban dari puncak gunung ke bawah,’’ terang Suwiknya.

BACA JUGA: Jenazah Erri Yunanto Berhasil Dievakuasi, Berhenti dulu di Pasar Horor

Menurut dia, suhu di sekitar kawah saat pengangkatan jenazah 30–37 derajat Celsius. Dalam evakuasi tersebut, tim tidak turun ke kawah. Sebab, pemasangan tali-temali untuk evakuasi vertikal dan jalur evakuasi sudah disiapkan sehari sebelumnya. ’’Pengangkatan berjalan lancar,’’ terangnya.

Menurut Irwan Santoso, anggota tim evakuasi, topografi medan cukup sulit dengan kemiringan tebing bervariasi, yakni 45 derajat hingga tebing vertikal 90 derajat. Selain kondisi tebing yang tersusun dari batuan muda yang rapuh, faktor nonteknis seperti gas beracun serta panasnya suhu sangat menyulitkan evakuasi.

BACA JUGA: Bu Risma Omeli Bandar Narkoba, Begini Kalimatnya

Operasi pengangkatan korban itu melibatkan 40 petugas dari SAR Boyolali, SAR Klaten, Basarnas, serta Relawan Barameru. Sesuai dengan arahan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), tim evakuasi melengkapi diri dengan alat survival, termasuk tabung oksigen hingga baju khusus penahan panas.

’’Tim evakuasi yang terlibat seluruhnya sudah punya kualifikasi di bidang rescue. Teknik yang dipakai benar-benar sesuai dengan prosedur,’’ jelasnya.

Sementara itu, evakuasi darat, yakni membawa korban dari puncak gunung ke bawah, akan dilakukan secara estafet. Bahkan, untuk menurunkan jenazah, tim harus menempuh jalur alternatif setelah tiba di kawasan Pasar Bubrah. Tim tidak lagi mengambil jalur biasanya karena kecuraman tebing.

Setelah berhasil diangkut tim SAR, jenazah Erri dibersihkan di kamar mayat RSUD Pandan Arang, Boyolali, sebelum dibawa ke Jogjakarta.

Kapolres Boyolali AKBP Budi Sartono menyatakan, jenazah sudah diserahkan kepada keluarga. Dia menyatakan, dokter rumah sakit telah memvisum korban. Dari keterangan sementara, kata dia, korban mengalami luka berat di beberapa bagian tubuh. Antara lain, kepala, perut, dan kaki. Diperkirakan, luka tersebut terjadi karena benturan saat jatuh.

’’Hasil visum secara resmi belum keluar. Tetapi, luka yang dialami korban antara lain itu,’’ kata Budi yang dihubungi lewat telepon seluler. (mia/cr3/yan/JPG/c5/end)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Evakuasi Hadapi Panas dan Gas Beracun, Berhasil Angkat Jasad Erri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler