Duh...'Modal' Menangis, Anak Punk Berhasil Lolos dari Razia

Sabtu, 04 Juli 2015 – 21:26 WIB
ilustrasi/dokumen JPNN.com

jpnn.com - CIAMIS – Operasi Bina Kusuma Lodaya II digelar Polres Ciamis, Jumat (3/7). Dari kegiatan itu, polisi sempat mengamankan anak punk yang tengah mengamen di Terminal Ciamis.

Menariknya, saat hendak ditangkap, tiba-tiba anak punk tersebut menangis. Pemuda dengan anting di telinga kiri itu juga merengek dan berusaha melepaskan diri dari genggaman petugas yang membawanya.

BACA JUGA: Korupsi BOS, Mantan Kepsek Dibui

Dia kemudian meronta hingga akhirnya berhasil meloloskan diri dari genggaman petugas. Dia kemudian berlari ke luar dari kawasan terminal sambil terus menangis.

Pemandangan itu menjadi tontonan sejumlah calon penumpang dan pedagang di sekitar terminal. Mereka tak kuat menahan tawa menyaksikan kelakuan anak pengamen yang diduga anak punk itu.

BACA JUGA: Dihajar Panther, Suami-Istri Tewas di Jalanan Depan Masjid

Seorang calon penumpang, Nova Sulaeman (25) tak kuat menahan tawa. Sepengetahuannya anak pengamen atau anak punk biasanya lebih garang.

“Kejadian ini sangat lucu. Baru pertama kali saya melihat anak punk nangis dan merengek-rengek,” kata Nova dilansir Radar Tasikmalaya (Grup JPNN.com), Sabtu (4/7).

BACA JUGA: Asyik Cari Ikan, Ketemu Mayat Laki-laki Cuma Pakai Celana Dalam

Kasat Binmas Polres Ciamis AKP Salim Aziz mengatakan operasi tersebut digelar untuk menangkal serta mencegah gangguan keamanan dan ketertiban di tempat umum. Baik gangguan dalam bentuk premanisme, pengamen maupun gelandangan. Razia itu diharapkan dapat menekan angka kriminalitas di Ciamis.

“Kalau mau ngamen ya silakan, tapi harus sopan dan rapi. Kalau seperti ini, tentu masyarakat juga merasa takut. Jadi masyarakat itu ngasih bukan karena seninya tapi karena takut,” cetusnya usai operasi.

Dalam operasi tersebut petugas mengamankan tujuh orang calo terminal alias makelar. Mereka selanjutnya dibina dan diberi arahan. Identitas para calo angkutan juga didata untuk dilaporkan ke Polda Jabar. Operasi tersebut rencananya akan dilakukan sampai lima hari ke depan, dengan target titik keramaian.

“Setelah kita bina, ya kita lepas lagi. Tapi dengan catatan harus menjaga ketertiban dan menjauhi tindakan yang mengancam keamanan masyarakat. Bagi anak jalan dan pengamen semoga ke depannya meninggalkan profesinya dan merubah prilaku untuk lebih baik lagi,” tegasnya. (dhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tablet Acer Diembat Maling Saat Dicas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler