DUH...Speed Boat Kehabisan BBM di Laut, Ada 13 Orang Termasuk Seorang Bayi

Rabu, 10 Agustus 2016 – 11:05 WIB
Speed boat yang digunakan untuk mengirim TKI ilegal ke Malaysia. FOTO: Dispen Koarmabar

jpnn.com - JAKARTA - Sebanyak 13 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) termasuk seorang bayi diberangkatkan secara ilegal ke Malaysia. Mereka berangkat dari Batam menggunakan speed boat fiber bermesin 200 PK pada Senin (8/8) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, dan tiba di perairan Desaru, Malaysia pada pukul 04.00 WIB.

Setelah sampai di perairan Desaru Malaysia, mereka menunggu penjemputan di pantai sekitar 30 menit. Namun hingga pukul 04.40 waktu Malaysia, kapal penjemputan tak kunjung tiba.

BACA JUGA: Latihan Upacara Gabungan, Persiapan Paskibraka Terus Dimatangkan

Tiga orang terduga pelaku pengiriman TKI ilegal tersebut yaitu “LT” alias “B” yang berperan sebagai jurumudi atau tekong speed boat, “S” dan “R” sebagai anak buah kapal (ABK) akhirnya memutuskan untuk kembali.

Karena persediaan BBM yang semakin menipis maka para TKI ilegal diturunkan sementara di Pulau Rawa supaya tidak dicurgai aparat.

BACA JUGA: Golkar Disebut Cari Muka ke Jokowi Pakai Cara Ini

Selanjutnya, para pelaku menuju Lagoi dengan mendayung untuk mengisi BBM dan mencari bahan makanan. Saat itu, Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) yang berkedudukan di Lantamal IV Tanjungpinang mencurigai ketiga pelaku tersebut dan melakukan interogasi.

Tim WFQR tersebut akhirnya mengamankan tiga orang terduga pelaku pengiriman TKI ilegal tersebut. Pengiriman TKI ke Malaysia secara ilegal atas permintaan “Y” yang merupakan pengurus TKI di Teluk Sunci, Batam.

BACA JUGA: Masyarakat Rindu TNI yang Dulu

Ke-13 TKI terdiri dari 12 orang dewasa dan 1 bayi tersebut berasal dari berbagai daerah seperti Jambi (4 orang), Lombok (2 orang), NTT (3 orang) dan Purwakarta (4 orang).

Mereka adalah Safrizal, Lilik Susanti, Muhammad, A. Halik, Sukardi, Muhamad Taufik, Veronica, Jonah, Stanis Laus Arkiah, Soleh, Popon, Wati Suryana dan Muhamad Ali (bayi).

Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama TNI S. Irawan menjelaskan penangkapan terhadap ketiga pelaku diawali dengan kecurigaan Tim WFQR Posal Lagoi yang melihat gerak-gerik yang mencurigakan dari ketiganya.

Setelah diperiksa dan dimintai keterangan diketahui bahwa ketiga pelaku tersebut membawa 13 orang TKI ilegal yang akan diselundupkan ke Malaysia dengan menggunakan speed boat fiber.

Berbekal keterangan tersebut, tim WFQR dibawah pimpinan Danposal Lagoi segera bergerak menuju Pulau Rawa dengan menggunakan Patkamla Lobam untuk menjemput TKI yang ditinggal oleh para tersangka.

Komandan Lantamal IV mengatakan Lantamal IV tidak akan pernah mentoleransi segala bentuk kejahatan dan tindakan ilegal yang dilakukan di perairan Kepri.

"Segala bentuk kejahatan akan diberantas sampai ke akar-akarnya untuk mewujudkan perairan Kepri dan selat Malaka sebagai zona aman yang bebas dari segala bentuk tindak kejahatan,” katanya seperti dilansir dalam siaran pers Dispen Koarmabar.

Menurutnya, berdasarkan hasil pemeriksan diketahui sebenarnya ada 25 orang TKI yang akan dikirim ke Malaysia dengan biaya tiap orang Rp 700 ribu dan pengiriman dilakukan dalam dua tahap. Namun rencana mereka dapat digagalkan oleh Tim WFQR.

Para TKI ini diajak oleh teman-teman mereka yang sudah terlebih dahulu menjadi TKI di Malaysia. Mereka menggunakan jasa pengiriman TKI ilegal dengan membayar uang Rp 1,5 juta sampai dengan Rp 3 juta per orangnya.

Sementara itu pada pukul 01.00 WIB hari yang sama, unit 1/Jatanrasla WFQR 4 di Batam telah mengamankan “Y” terduga otak pelaku penyelundupan TKI ilegal dari Batam ke Malaysia. Pelaku diamankan di Perum Tiban Mas RT 06 RW 03 No. 30 Kelurahan Tiban Lama Kecamatan Sekupang Batam.

Untuk pendalaman dan proses hukum lebih lanjut, yang bersangkutan akan segera di bawa ke Lantamal IV Tanjungpinang. Guna proses hukum lebih lanjut, Tim WFQR mengamankan para tersangka dan speed boat yang tidak dilengkapi dengan dokumen pelayaran. Sedangkan para TKI masih diamankan di Posal Lagoi sambil menunggu hasil koordinasi dengan pihak Imigrasi.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkumham Kantongi Nama Oknum BNN Terkait Fredi Budiman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler