Duit Baru Rp 100 Ribu Dijual Rp 140 Ribu

Kamis, 08 Agustus 2013 – 16:22 WIB

MALANG - Penjual jasa penukaran uang baru di Malang benar-benar mengambil momen. Semakin dekat Lebaran, harga yang dipatok semakin gila-gilaan. Pada H-1 Idul Fitri, mereka membanderol duit baru itu dengan laba sampai 40 persen. Per Rp 100 ribu uang baru, mereka jual Rp 140 ribu.

"Itu pun kalau barangnya masih ada Mas. Kadang setelah asar sudah habis," ujar Sutrisno, pedagang uang baru yang mangkal di Jalan Merdeka Utara, kawasan Alun-Alun Kota Malang, kemarin (7/8).

Sutrisno yang kesehariannya menjadi tukang parkir itu memaparkan, dalam sehari dia mampu menjual uang baru Rp 30 juta. Semakin dekat Lebaran dan para pedagang mengambil untung Rp 40 ribu untuk seratus lembarnya, Sutrisno bisa mengais untung Rp 12 juta. "Semakin mendekati lebaran, harga semakin mahal. Itu karena barang semakin sedikit, sedangkan peminatnya semakin banyak," papar Sutrisno.

Keuntungan jasa penukaran uang baru di bulan Ramadan yang menggiurkan itu terlihat dari banyaknya para pedagang uang di pinggir jalan. Di sepanjang Jalan Merdeka Utara Alun-Alun Kota Malang saja ada 16 pedagang uang baru. Mereka menjajakan barang dagangannya di pinggir Sarinah.

Penjualan uang baru juga terlihat di Jalan Trunojoyo. Di depan Stasiun Besar Malang itu tampak beberapa penjual uang baru. Mereka menyodorkan bandelan uang baru itu pada pengendara yang melintas.

Dari mana para pedagang itu mendapatkan uang baru? Mohammad Supi'i, pedagang lain yang memasarkan uang baru itu mengaku mendapatkan dari Surabaya. Dia membeli uang baru dari salah seorang pemasok di Kota Pahlawan. Supi'i tidak mengaku berapa harga uang baru tersebut. "Masih mahal Mas," kata dia.Supi'i menjamin uang yang dijual tersebut asli.

Sebelumnya, kepala kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang Dudi Herawadi mengimbau agar masyarakat tidak melakukan transaksi di tempat penukaran yang tidak resmi. Termasuk melarang menukar uang di pinggir jalan. Bagi warga yang ingin mendapatkan uang baru bisa menukar di bank. Ada 27 bank umum dan 12 bank perkreditan rakyat (BPR) di Kota Malang. Namun, sejak akhir pekan lalu, transaksi langsung di perbankan ditutup seiring libur Lebaran. (dan/mas/ami)

BACA JUGA: Transaksi Tunai Tembus Rp 103 Triliun

BACA ARTIKEL LAINNYA... Porsi Ekonomi dan Investasi Membesar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler