jpnn.com, JAKARTA - Ormas Front Pembela Islam (FPI) telah dinyatakan terlarang oleh pemerintah. Segala bentuk aktivitas hingga penggunaan atribut dan logo juga sudah dilarang.
Bahkan, semua aset hingga rekening ormas yang bermarkas di Petamburan, Jakarta Pusat itu dibekukan oleh pemerintah.
BACA JUGA: Komnas HAM Segera Menyelesaikan Investigasi Kasus Tewasnya 6 Laskar FPI
Namun, Mabes Polri mengaku tidak tahu-menahu terkait pembekukan rekening yang isinya uang umat sebanyak puluhan juta rupiah itu.
"Jadi begini, terkait dengan hal itu bukan kewenangan Polri untuk mengungkapkannya,” kata Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Ahmad Ramadhan, Senin (4/1).
BACA JUGA: Kapolri Kirim Telegram kepada Seluruh Polda Terkait Maklumat FPI
Menurut dia, Polri juga belum dapat informasi soal pembekuan dan pihak mana yang melakukan pembekuan rekening.
“Jadi, itu belum ada informasi terkait hal tersebut (pembekuan rekening),” imbuh Ahmad.
BACA JUGA: Maman Menanggapi Omongan Amien Rais soal FPI
Sebelumnya, Aziz Yanuar selaku mantan tim hukum FPI yang juga kuasa hukum Imam Besar FPI Habib Rizieq mengatakan, rekening yang dibekukan pemerintah jumlahnya hanya satu.
"Satu rekening, di dalamnya sisa beberapa puluh juta rupiah digarong," kata Aziz kepada JPNN, Senin (4/1).
Namun Aziz tidak mau menuduh pihak mana yang telah menggarong uang di rekening FPI.
"Saya tidak tahu sama siapa, tetapi itu uang umat puluhan juta juga digarong, luar biasa gesit kalau soal duit," terang Aziz. (cuy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan