Duka Bonek saat Persebaya Berbahagia

Senin, 09 Januari 2017 – 16:14 WIB
DUKA: Spanduk duka cita dipasang di salah satu sudut kampung tempat tinggal Bryan Adam Firdausi di Desa Kedungrejo, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (8/1). Foto Suryantoro/Radar Sidoarjo/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Sebuah spanduk putih bertuliskan “Bonek Waru Berduka” terbentang di depan rumah yang berpagar hitam di Jalan Brigjend Katamso III, Desa Kedungrejo, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (8/1).

Rumah tersebut tepat di depan rumah Bryan Adam Firdaus, 17, salah satu dari enam suporter Persebaya asal Waru yang tewas karena meminum miras oplosan di Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Sabtu (7/1) sore.

BACA JUGA: Bonek Kini Lebih Dewasa, Bersih dan Santun

Lihat: Status Persebaya Dipulihkan, Begini Reaksi Bonek

BACA JUGA: Euforia Bonek Sambut Keanggotaan Persebaya di PSSI

Selain Bryan, korban lainnya adalah Rudi Yohana, 23, warga Desa Janti, Hasrul bin Hasan Basri alias Pokak, 22, warga Jalan S Parman nomor 21, Desa Waru, Musthakim Najib 21, warga Jalan Anggrek RT 2 RW 1, Desa Wedoro.

Sedangkan dua lainnya yakni Asrul alias Sharul, 22, warga Desa Kureksari dan Cahya Kurniawan alias Wawan, Desa Bungurasih yang dikabarkan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di RSUD Subang kemarin siang.

BACA JUGA: Pengin Bonek Cepat Pulang, Pemkot Sediakan Puluhan Bus

Ketika itu mereka hendak memberikan dukungan kepada Persebaya Surabaya dengan mendatangi kongres tahunan PSSI di Bandung.

Nampak, warga dan para kerabat keluarga Bryan Adam, berdatangan.

Seorang pria dengan mata lelah dan sayu menyambut uluran tangan warga dan kerabat yang datang silih berganti mengucapkan bela sungkawa. Pria itu adalah Nur Cholis, 42, ayah Bryan.

“Saya sempat melarangnya (ke Bandung), buat apa ke sana? Apalagi, sebelumnya ia juga sudah ke Jakarta. Tapi ia (Bryan) bersikeras dan berpamitan ke ibunya pada Kamis (5/1) malam setelah dijemput temannya,” ungkap Nur Cholis kepada Radar Sidoarjo (Jawa Pos Group).

Ia menuturkan tidak memiliki firasat apapun saat anaknya pergi. Namun setelah keberangkatannya itu, Nur Cholis memang tidak mengetahui kabar Bryan.

Hingga pada Sabtu (7/1) sore sekitar pukul 15.00, salah satu tetangganya yang datang ke rumah dan mengabarkan Bryan meninggal dunia di Puskesmas Pagaden, Subang. Ia diberitakan tewas dalam perjalanan hendak ke Bandung.

“Tetangga saya itu mendapat telepon dari anaknya yang juga ikut rombongan ke Bandung itu. Saat itu berturut-turut temannya menghubungi saya memberi kabar yang sama. Hingga akhirnya Forpimka Waru ke rumah saya sekitar pukul 18.00 menyampaikan kepastiannya,” terusnya.

Bryan merupakan korban pertama miras oplosan tersebut. Korban meninggal dunia saat perjalanan dari Kecamatan Pagaden, Subang menuju ke Bandung dengan mobil bak terbuka.

Dalam perjalanan tersebut Bryan tiba-tiba mengeluh pusing dan kemudian pingsan hingga dinyatakan meninggal dunia saat perjalanan menuju Puskesmas setempat.
“Kemudian berturu-tturut disusul temannya Rudi dan Hasrul (yang ikut meninggal),” katanya.

(gun/jee/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bonek Galang Dana untuk Korban Miras Oplosan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler