Dukung Adhyaksa, EMLI Tolak Pembangunan Kapitalis-Sekuler

Kamis, 17 Maret 2016 – 18:10 WIB
Adhyaksa Dault (tengah). Foto: Jawa Pos.Com

jpnn.com - JAKARTA – Semakin banyak saja pihak yang mempercayai Adhyaksa Dault untuk memimpin DKI Jakarta. Salah satunya ialah Eksponen Muda Lintas Iman (EMLI) yang memberikan suara untuk mantan Ketum KNPI itu.

EMLI beranggotakan beberapa tokoh dari banyak agama. Mereka di antaranya adalah Viktus Murin, Nixon Gans Lalu, Silvester Mbete, Hironimus Abi, Doony Lumingas, Ahmad Suhawi, pendeta Vecky Rakly Tuju serta pendeta Stenly Sumolang.

BACA JUGA: Ahok: Kalau Sekarang kan Ninggalin Utang Pas Meninggal

Mereka menilai, Adhyaksa merupakan sosok yang memiliki karakter nasionalis-religius. Karakter itu dianggap cocok untuk memimpin Jakarta yang memiliki beragam suku, ras maupun agama.

Selain itu, mereka juga terkesima dengan visi Adhyaksa menjadikan Jakarta berciri Teguh Beriman. Hal itu tertuang dalam Sembilan Manifesto Jakarta Sejahtera yang dianggap sejalan dengan semangat nasionalis-religius.

BACA JUGA: Pemprov DKI Diminta Kedepankan Keadilan Merancang Regulasi Rokok

“EMLI mengapresiasi visi dan misi pembangunan Jakarta Bung Adhyaksa yang tegas menolak model pembangunan yang bersifat kapitalis-sekuler,” kata salah satu anggota EMLI Viktus Murin di Jakarta, Kamis (17/3).

EMLI juga memberikan daftar kandidat yang dianggap cocok sebagai pendamping Adhyaksa. Ada 12 tokoh dari berbagai profesi yang dinilai pas menjadi wakil mantan Menpora era Susilo Bambang Yudhoyono itu.

BACA JUGA: Ahok Dukung Sidak Tes Urine Kepala Daerah

Mereka ialah Melchias Markus Mekeng yang merupakan politikus serta pemikir ekonomi, Benny Mamoto (purnawirawan perwira tinggi Polri), Gorys Mere (purnawirawan perwira tinggi Polri), Alex Retraubun (akademisi sekaligus mantan wakil menteri perindustrian) serta Natalis Pigai (Komisioner Komnas HAM).

Selain itu, ada juga Johnson Panjaitan yang merupakan pegiat hukum dan HAM, Garin Nugroho (sineas), Bakti Nendra Prawiro (pengusaha), Sri Adiningsih (akademisi), Jerry Sambuaga (akademisi), Alida Guyer (pengusaha) dan Eka Sari Lorena Surbakti (pengusaha).

“Usulan nama-nama itu merupakan hasil dari riset terbatas berbasis informasi dan data media massa,” kata Viktus. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Banyak Jatuh Korban, DPRD Kecewa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler