Dukung Eksistensi Program Pemagangan Indonesia-Jepang, Ini Harapan Wamenaker Afriansyah

Selasa, 30 Juli 2024 – 16:45 WIB
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor saat menyampaikan arahan dalam Rapat Koordinasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri Tahun 2024 yang berlangsung di Jakarta pada Senin (29/7) malam. Foto: Dokumentasi Humas Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor menyampaikan pihaknya akan tetap memberikan dukungan penuh bagi eksistensi dan keberlanjutan kerja sama program pemagangan antara Indonesia dan Jepang.

Selain dukungan, kata Afriansyah, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) juga menginginkan adanya upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pemagangan dengan terus memperhatikan prinsip-prinsip pemagangan yang berlaku secara universal.

BACA JUGA: Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi Harap Peserta Pelatihan Kepemimpinan Mampu Bertransformasi

Wamenaker Afriansyah menyampaikan hal tersebut dalam Rapat Koordinasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri Tahun 2024 yang berlangsung di Jakarta pada Senin (29/7) malam.

"Pemagangan Jepang harus menjunjung tinggi prinsip-prinsip dan hak-hak dasar dalam dunia kerja bagi para peserta magang, dan peningkatan kesejahteraan para pemagang," tegas Wamenaker Afriansyah Noor dalam keterangan resminya, Selasa (30/7).

BACA JUGA: Wamenaker Afriansyah Apresiasi Kerja Sama Perusahaan Indonesia-Korea di Bidang Otomotif

Wamenaker Afriansyah mengatakan program pemagangan ke Jepang yang sudah dimulai sejak 1993 merupakan langkah nyata Kemnaker dalam mengembangkan kompetensi tenaga kerja Indonesia agar mampu bersaing dalam kancah pasar kerja global.

Berdasarkan data Badan Pelayanan Imigrasi Kementerian Kehakiman Jepang pada Desember 2023, terdapat 149.101 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Jepang.

BACA JUGA: Wamenaker Afriansyah Noor Paparkan Pentingnya jadi Peserta Jaminan Sosial Program JHT

Proporsi terbesar dari WNI tersebut adalah peserta pemagangan, yakni sebanyak 74.387 orang.

Jumlah ini meningkat lebih dari 60 persen dibandingkan tahun 2022 yang hanya berjumlah 45.919 peserta magang.

Pencapaian selanjutnya adalah semakin bertumbuhnya Sending Organization (SO) dari Indonesia.

Per Juli 2024, SO yang aktif tercatat telah mencapai 464 lembaga, bertambah lebih dari 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 347 lembaga.

"Namun demikian, belum saatnya Indonesia berpuas diri. Kita perlu juga melihat capaian dari negara lain, utamanya Vietnam sebagai negara pengirim peserta magang ke Jepang dengan jumlah tertinggi," kata Afriansyah.

Afriansyah mengungkapkan untuk meningkatkan kompetensi melalui magang ke Jepang, Kemnaker tidak dapat berjalan sendiri, perlu adanya kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah Jepang, mitra kerja, maupun lembaga pelatihan kerja.

"Rakor ini menjadi momentum bagi peningkatan kualitas dan aksesibilitas program pemagangan ke Jepang sehingga dapat berjalan semakin masif," pungkas Wamenaker Afriansyah. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler