Dukung Ganjar - Mahfud, Dewan Adat Dayak Kalbar Titip 3 Aspirasi Ini

Minggu, 26 November 2023 – 17:50 WIB
Capres RI Ganjar Pranowo disambut dengan sukacita oleh masyarakat adat Dayak di Pontianak, Kalbar, Minggu (26/11/2023). Foto: TKN Ganjar-Mahfud

jpnn.com, PONTIANAK - Dukungan elemen masyarakat pada pasangan Capres Cawapres RI Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024 terus bertambah.

Kali ini, dukungan untuk Ganjar - Mahfud diberikan organisasi Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Barat (Kalbar).

BACA JUGA: Punya Timsus Antikecurangan Pilpres, Ganjar Masih Hakulyakin soal Aparat Netral

Dukungan disampaikan langsung oleh Ketua DAD Kalbar Cornelius Kimha bersama pengurus organisasinya di hadapan Ganjar yang berkunjung ke Pontianak, Minggu (26/11).

"Selamat datang di Bumi Khatulistiwa pak Ganjar. Saya lihat senyum bapak, membuat kami yakin bapak jadi presiden 2024," kata Cornelius menyambut kehadiran Ganjar.

BACA JUGA: Seruan Kemenag Sulut setelah Ormas dan Massa Bela Palestina Bentrok di Bitung

"Meski kami masyarakat adat Dayak Kalbar ini berasal dari berbagai partai, tetapi kami tak ada pilihan lain selain Pak Ganjar," lanjut Cornelius disambut teriakan 'Ganjar Presiden'? oleh para tokoh Dayak yang hadir.

Kehadiran Ganjar di lokasi itu disambut dengan sukacita yang ditandai pemberian ?pakaian adat terhadap mantan gubernur Jateng dua per?iode itu.

BACA JUGA: Lautan Manusia di Makassar Jadi Bukti Kekuatan Loyalis Ganjar

Saat itu, Ganjar dipakaikan rompi perang khas Dayak, syal, tengkulas atau mahkota dan Mandau, senjata khas Dayak oleh Cornelius.

Ganjar juga disambut dengan ?tarian Kanaya?t?n oleh generasi muda Dayak yang sangat memesona. "Sejak awal melihat bapak, kami sudah yakin rasanya, jadi ini (jadi presiden, red). Maka nanti wajib jadi," ucap Cornelius.

Itulah sebabnya Cornelius berani menyatakan sik?ap bahwa Dewan Adat Dayak Kalbar mendukung suami Siti Atikoh tersebut. Dia juga menitipkan tiga aspirasi yang selama ini menjadi problem masyarakat adat di Kalbar.

"Kami titip tiga aspirasi kami pada bapak. Kalau Pak Ganjar jadi presiden dan saya yakin pasti jadi, bapak bisa menindaklanjuti aspirasi kami," ucapnya.

Tiga aspirasi itu, pertama, terkait konflik agraria. Selama ini masyarakat Dayak menjadi korban dengan banyaknya investasi perusahaan besar di Kalbar yang memakan lahan masyarakat adat.

Dia menyebut hampir 70 persen lahan masyarakat adat masuk dalam lingkup perusahaan besar, baik sawit maupun batu bara.

"Kalau ini dibiarkan dan tidak ada kebijakan atau regulasi yang berpihak pada kami, maka masa depan anak cucu kami akan terancam. Anak cucu kami pasti akan kesulitan karena tidak memiliki lahan," tutur Cornelius.

Kedua, terkait perkembangan Sumber Daya Manusia. Cornelius berharap Ganjar memperhatikan peningkatan SDM khususnya masyarakat Dayak di Kalimantan. Sebab sampai saat ini, banyak warga komunitasnya yang kesulitan mengakses pendidikan.

"Selain itu, banyak juga SDM kami yang sudah sekolah tinggi, menjadi profesor, doktor, insinyur dan lainnya, tetapi dalam pembangunan IKN saja, kami tidak dilibatkan. Jangankan level tinggi, tukang sapu saja saya tidak yakin ada dari masyarakat Dayak," ucapnya.

Aspirasi ketiga, peningkatan ekonomi masyarakat adat Dayak. Cornelius mencontohkan banyak kebijakan yang diambil pemerintah saat ini tidak memperhatikan kesejahteraan mereka. Misalnya, terkait Hak Guna Usaha (HGU) selama 90 tahun dan dapat diperpanjang selama 90 tahun.

"Kalau seperti ini terus, mimpi memiliki generasi emas di 2045 tidak akan terwujud di Kalbar, karena generasi Dayak akan menjadi generasi lumpur. Kami harap Pak Ganjar mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap masyarakat adat khususnya Dayak Kalbar," tutur Cornelius.

Ganjar Pranowo dengan serius mendengarkan saran dan masukan yang disampaikan tokoh masyarakat Dayak Kalbar itu. Dia juga mencatatnya dengan saksama dan dijawab dengan bahasa yang terang dan sederhana.

"Saya sangat senang mendapat sambutan luar biasa, dikasih pakaian adat Dayak dan sudah dianggap seperti keluarga sendiri. Terima kasih banyak. Saya merasa terhormat dan surprise dengan semua ini," ucap Ganjar.

Ganjar mengakui setiap berkeliling ke seluruh Indonesia, dia mendengar banyak saran dan masukan dari masyarakat, termasuk masyarakat adat. Problemnya hampir sama, tentang konflik agraria, SDM, infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan lainnya.

"Saya mencatat semua masukan dan saya sadar betapa amanat ini sangat berat. Saya tidak akan mampu kalau berjuang sendiri, saya baru mampu jika mendapat dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat, termasuk masyarakat adat," ucapnya.

Untuk itu, Ganjar meminta apa yang menjadi problem itu ditulis dan disampaikan padanya sebagai bekal penentuan kebijakan ke depan. Dia juga berharap, ada roadmap penyelesaian yang diharapkan masyarakat, agar kebijakan yang nantinya diambil bisa sesuai harapan.

"Mari bersama kita bekerja, kita selesaikan apa yang selama ini menjadi persoalan. Berikan saya kritikan, masukan agar kebijakan ke depan sesuai yang kita harapkan. Karena saya punya pengalaman selama menjadi anggota DPR dan menjadi gubernur, bahwa kebijakan yang terbaik adalah berasal dari masukan rakyat," kata Ganjar.(jpnn.com)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diberitakan Mencalonkan Diri Jadi Ketua KPK Pengganti Firli Bahuri, Novel Baswedan Bilang Begini


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler