jpnn.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) menjalin kolaborasi dengan PT Bank Negara Indonesia (BNI) dalam penyediaan infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik Umum (SPKLU).
Kerja sama ini untuk menyukseskan program pemerintah dalam mempercepat terbentuknya ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia.
BACA JUGA: Waktu Terbaik Untuk Mencukur Bulu Kemaluan, Awas, Jangan Sampai Lewat, ya!
Kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Penyediaan Infrastruktur SPKLU di Area BNI antara Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril dengan Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir.
Bob Saril, menjelaskan kolaborasi ini merupakan kelanjutan dari MoU dukungan pembangunan dan pengembangan SPKLU antara PLN dengan BNI, di ajang ETWG Presidensi G20 Yogyakarta pada Maret 2022 lalu.
BACA JUGA: Yakin Putra Siregar dan Rico Tidak Bersalah, Ustaz Derry Sulaiman Minta Bantuan, Tolong!
"Kolaborasi PLN dengan BNI menjadi wujud sinergi antar BUMN dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung pemerintah dalam mengejar target net zero emission pada 2060, dengan mendorong transisi energi melalui pengurangan emisi karbon pada sektor transportasi," ujarnya.
Dalam kolaborasi kali ini, PLN dan BNI akan menyediakan infrastruktur SPKLU di area milik BNI.
BACA JUGA: Dorong Pemulihan Ekonomi, PLN Bangun Sejumlah Infrastruktur Listrik di Kalbar dan Kalteng
Penyediaan SPKLU di area BNI dimulai dengan tiga unit yang akan dibangun di area Graha BNI Sudirman, Jakarta, Menara BNI Pejompongan, Jakarta dan Kawasan ITDC Nusadua, Denpasar, Bali.
"Kami berterima kasih kepada BNI yang sudah bersedia bekerja sama dengan PLN sebagai Pihak Perbankan Pertama dalam Kerja sama SPKLU Partnership Investor Own Investor Operate (IO2) di tiga lokasi dan tidak menutup kemungkinan akan bertambah pada lokasi-lokasi unit BNI di seluruh Indonesia," tutur Bob.
Bob berharap kolaborasi ini dapat menjadi langkah awal sinergi untuk melakukan perluasan dan pengembangan kerja sama lain dalam ekosistem kendaraan listrik.
Pergerakan penggunaan kendaraan listrik ke depan yang akan sangat masif karena kendaraan listrik lebih ekonomis dan lebih ramah lingkungan, akan membawa Indonesia menjadi bangsa unggul dan bangsa maju dengan peradaban yang modern.
Hingga Maret 2022, tercatat telah ada 126 unit SPKLU di Indonesia yang terletak pada 97 lokasi di 48 kota di Indonesia.
Sebagai bentuk dukungan mendorong percepatan tersedianya infrastruktur pengisian baterai kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, PLN pun membuka peluang badan usaha untuk dapat berkolaborasi bersama menjadi partnership penyediaan SPKLU.
"Saat ini PLN mempunyai dua skema Layanan Partnership SPKLU, yaitu Partneship Sharing Economy Model yang sudah diluncurkan pada Oktober 2021, dan skema terbaru Partnership Investor Own Investor Operate (IO2)," imbuh dia.
PLN juga telah menyediakan aplikasi Charge.IN yang dapat diakses di PLN Mobile sebagai platform penggunaan EV Charger dalam pengisian listrik pada KBLBB.
Hadirnya beragam produk layanan ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk tidak ragu lagi menggunakan KBLBB dengan manfaat-manfaat yang didapat.
Melalui penandatanganan PKS ini, maka BNI menjadi perbankan pertama yang akan menggunakan skema kemitraan penyediaan SPKLU terbaru dari PLN, yaitu partnership SPKLU Investor Owned Investor Operate Model.
Melalui skema ini PLN bertindak selaku pemilik bisnis SPKLU, dan partner selaku mitra bisnis.
Skema partnership SPKLU IO2 model terdiri dari tiga paket yaitu Paket Medium Charger, Paket Fast Charger, dan Paket Ultra Fast Charger.
Dengan adanya program tersebut, PLN memberikan kemudahan pelayanan kepemilikan sekaligus kepengurusan perizinan kepada para mitra untuk menjalankan bisnis dan meningkatkan ekosistem SPKLU.
"Dalam hal ini BNI akan menunjuk mitra BNI yang juga perusahan terafiliasi dengan BNI. Perusahaan tersebut memiliki kompetensi untuk mengelola SPKLU," ujar Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanggapi Kabar Penyuka Sesama Jenis, Suti Karno: Apa Perlu Saya Mengaku? Itu Pilihan Saya!
Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Yessy Artada, Yessy Artada