jpnn.com, SAMARINDA - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerja sama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Kalimantan Timur menyelenggarakan kegiatan Palm Oil EduTalk 'Kupas Tuntas Mitos dan Fakta Tentang Kelapa Sawit' & Sawit @School: Sawit Sahabat Siswa di Kota Samarinda.
Kegiatan yang diikuti 350 siswa dan tenaga pengajar ini digelar sebagai bentuk kampanye lanjutan tentang penghapusan stereotip kelapa sawit di masyarakat.
BACA JUGA: Film Dokumenter Desa Transmigrasi Sawit Tayang 3 Hari di TVRI
Hal ini mengingat Kaltim merupakan salah satu sentra produsen kelapa sawit di Indonesia.
Karena itu, dukungan dan persepsi positif masyarakat Kaltim terhadap sawit sangat penting untuk menjaga keberlanjutan perkebunan sawit di wilayah ini.
BACA JUGA: BPDPKS Lawan Kampanye Negatif Sawit lewat Palm Oil EduTalk
Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansyah mengatakan pihaknya menyediakan sejumlah program yang bisa diakses tenaga pendidik dan peserta didik di seluruh Indonesia.
Salah satunya program pengembangan sumber daya manusia (SDM), seperti beasiswa pendidikan, program penelitian dan pengembangan serta kompetisi yang bisa diikuti peneliti dan akademisi.
"Kolaborasi dan gotong royong seluruh pemangku kepentingan adalah kunci supaya sawit ini terus berkelanjutan," kata Helmi dalam kegiatan Palm Oil EduTalk yang digelar secara hybrid, belum lama ini.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Kaltim Surasa membeberkan pihaknya memiliki pengembangan khusus sawit.
Sejumlah SMK di Kaltim bahkan disebut sudah mampu mengolah limbah sawit menjadi berbagai produk turunan, seperti pupuk organik dan pakan ternak.
Tak hanya itu, Dinas Pendidikan Kaltim juga telah merancang pembangunan pabrik sakit dekat kawasan sekolah.
Rencananya, pabrik sawit tersebut didirikan di SMK Negeri 2 Tanah Grogot yang terletak di Kabupaten Paser.
"Kami membuka ruang, terutama SMK untuk bisa menjalin kerja sama dalam hal pengembangan sektor sawit Indonesia dan Kaltim khususnya," ujar Surasa. (mcr31/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah