Dukung Kebutuhan Energi Nasional, PHM Dorong Peningkatan Produksi Migas WK Mahakam

Senin, 07 November 2022 – 16:44 WIB
PT Pertamina Hulu Mahakam terus mendorong langkah-langkah strategis dalam mempertahankan produksi serta menahan laju penurunan produksi alamiah pada lapangan-lapangan migas yang sudah mature di Wilayah Kerja Mahakam. Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) terus mendorong langkah-langkah strategis dalam mempertahankan produksi serta menahan laju penurunan produksi alamiah pada lapangan-lapangan migas yang sudah mature di Wilayah Kerja (WK) Mahakam.

Hal ini dijalankan PHM yang termasuk dalam Zona 8 Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina demi mewujudkan komitmen terhadap target produksi migas nasional dan pemenuhan kebutuhan energi Indonesia.

BACA JUGA: Aktif Mengebor Sumur Eksplorasi, Pertamina Dukung Ketahanan Energi

General Manager Pertamina Hulu Mahakam Krisna mengatakan PHM menerapkan berbagai inovasi dan aplikasi teknologi guna meningkatkan recovery rate dari sumur-sumur migas yang ada sehingga dapat terus menghasilkan energi yang selamat, andal, patuh, ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Kami terus berupaya menahan laju penurunan produksi alamiah dengan menerapkan praktik-praktik engineering terbaik dalam operasi produksi, drilling, well intervention atau well connection, maintenance atau inspection works didukung dengan implementasi SUPREME dalam memelihara dan meningkatkan kehandalan fasilitas operasi dan produksi PHM,” kata Krisna.

BACA JUGA: Pertamina Hulu Energi Unjuk Gigi di Ajang ADIPEC 2022, Keren

Krisna menyampaikan langkah-langkah strategis tersebut juga dilakukan untuk memenuhi target WP&B 2022 yang diberikan oleh SKK Migas, yaitu untuk capaian produksi Gas 550 MMscfd dan produksi Minyak 19,5 Kbbld.

Menurutnya, pemberian insentif dari pemerintah di awal 2021 telah membuka peluang bagi PHM untuk melanjutkan program kerja pengembangan WK Mahakam secara ekstensif, termasuk program eksplorasi sumur-sumur baru.

BACA JUGA: Dukung Penambahan Produksi Migas Nasional, PHM Sukses Tingkatkan Produksi Gas Lapangan Sisi Nubi

“PHM merencanakan pemboran 95 sumur pengembangan (eksploitasi) dan satu sumur eksplorasi," beber Kr‌isna.

Krisna juga menyampaikan PHM berhasil merealisasi sumur tajak pada triwulan pertama tahun ini sebanyak 24 sumur.

"Target pengeboran ini diharapkan mampu mendorong tambahan produksi rata-rata tahunan di tahun 2022 sebesar 3951 BOPD untuk minyak dan 133 MMSCFD untuk gas,” ungkapnya.

Kenaikan produksi PHM tentunya tidak lepas dari kontribusi proyek Jumelai, North Sisi, North Nubi (JSN) yang on stream pada 20 Mei 2022.

Adapun produksi gas dari proyek ini diperkirakan sebesar 45 MMSCFD dan kondensat 710 BCPD (barel kondensat per hari).

Terkait hal ini, Krisna menjelaskan bahwa produksi yang cukup besar dari Lapangan Jumelai menjadi salah satu penopang kebutuhan migas nasional saat ini dan masa mendatang sekaligus menjadi penggerak roda perekonomian Indonesia, khususnya di Provinsi Kalimantan Timur.

Secara terpisah, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia Chalid Said Salim mengatakan bahwa kenaikan produksi PHM didukung keberhasilan perencanaan dan pelaksanaan program peremajaan instalasi yang dilakukan oleh PHM sejak Mei hingga Juni 2022.

Dia menyebutkan program peremajaan dan inspeksi instalasi yang dimajukan memungkinkan start up sumur-sumur baru Sisi Nubi dengan berkelanjutan sehingga menyumbang gas yang signifikan untuk pencapaian laju alir wellhead gas di atas 550 MMscfd.

"Program pemeliharaan dilakukan optimal sehingga berhasil mengurangi potensi kehilangan produksi atau LPO (Loss of Production Opportunity) sebesar 1.4 BCF,” ujar Chalid.

Tahun ini, pencapaian di area offshore PHM yang disatukan dalam inovasi OPTIDRILL berhasil membukukan pengeboran tercepat di area Mahakam dengan cost efficiency lebih dari 55 persen.

Inovasi ini menggunakan optimasi persiapan side track dari semen sumur lama secara rigless dengan Hydraulic Workover Unit, optimasi komplesi sumur rigless dan optimasi akusisi data reservoir tanpa Drill Pipe.

Langkah-langkah strategis yang dilakukan PHM untuk mendukung upaya mempertahankan dan meningkatkan produksi, serta menahan laju penurunan produksi alamiah, di antaranya penerapan berbagai inovasi dan teknologi guna meningkatkan recovery rate dari sumur-sumur migas, maintain baseline, penambahan sumur baru dan massive well interventions.

Selain itu, PHM juga meminimalkan shutdown dan meningkatkan integritas fasilitas produksi serta menetapkan dan memonitor Drilling Sequence serta identifikasi awal hal-hal yang dapat mengganggu jadwal pemboran.

Selanjutnya, PHM juga terus memastikan Project Construction/Modification Project dilakukan dengan On Time, On Budget, On Spec, On Return (OTOBOSOR).

Selain itu, meningkatkan kompetensi teknikal dan HSSE bagi pekerja PWTT, TKJP, dan Contract Service melalui berbagai sertifikasi, pelatihan HSSE mandatory, HSSE meeting, safety stand down, dan upskilling serta memperkuat kolaborasi dari berbagai fungsi yang ada di PHM.

PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) merupakan anak perusahaan PHI yang menjalankan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG (Environment, Social, Governance) di Wilayah Kerja Mahakam di Kalimantan Timur.

PHM bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya terus melakukan beragam inovasi dan aplikasi teknologi dalam menghasilkan energi yang selamat, efisien, handal, patuh, dan ramah lingkungan demi mewujudkan #EnergiKalimantanUntukIndonesia.

Informasi lebih lanjut tentang Pertamina Hulu Indonesia (PHI) tersedia di https://phi.pertamina.com. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler