jpnn.com, JAKARTA - Perum Perhutani bersinergi dengan holding pangan ID Food, PT Rajawali Nusantara Indonesia melakukan budi daya tebu di kawasan hutan.
Sinergi itu diwujudkan dalam pemenuhan kebutuhuan akan lahan dan produktivitas, terutama tebuserta pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan.
BACA JUGA: Dukung Program Desa Sejahtera BUMN, Perhutani Salurkan Bantuan TJSL
Dirut Perhutani Wahyu Kuncoro sinergi itu sebagai implementasi PermenLHK no. 81 tahun 2016 tentang kerja sama penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan untuk mendukung ketahanan pangan.
Sejak diterbitkannya PermenLHK No. 81 Tahun 2016 tersebut, Perum Perhutani telah menyediakan lahan seluas 23.708 ha.
BACA JUGA: Perhutani Customer Award 2022, Makin Dekat dengan Pelanggan
"Pengembangan tebu di lahan hutan banyak tantangannya, perlu sinergi dengan berbagai pihak agar program ini berhasil," kata Wahyu Kuncoro dalam keterangannya, Minggu (1/1).
Sementara itu, Dirut ID Food Frans Marganda Tambunan mengungkapkan pihaknya mengoptimalkan pemerdayaan lahan untuk budi daya tebu bersinergi dengan Perhutani.
BACA JUGA: Perhutani Kembali Raih Predikat Badan Publik Informatif dari KIP
"Kami bersinergi memberdayakan kawasan hutan di area Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat untuk dimanfaatkan sebagai budi daya tebu, melakukan pendampingan, dan jaminan offtake hasil budi daya tebu," ucap Frans.
Dukungan lainnya dalam hal swasembada gula, lanjut Frans, ID FOOD merupakan perusahaan BUMN satu-satunya di Indonesia yang mengimplementasikan Sistem Resi Gudang (SRG) gula pertama di Indonesia.
Hal tersebut untuk membantu peningkatan kesejahteraan petani tebu dengan realisasi sebanyak 96 resi senilai 40.202 ton atau setara Rp320 Miliar.
"Kolaborasi budi daya tebu ini pun dapat menjadi peluang untuk peningkatan kesejahteraan petani tebu ke depannya," tuturnya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh