jpnn.com, CIREBON - Pemerintah dalam hal ini Bea Cukai Cirebon senantiasa memberi dukungan pelaku usaha yang berpotensi ekspor, seperti pelaku industri kecil menengah (IKM) dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara (Sulbagtara) dan Bea Cukai Manado dalam mendukung kinerja ekspor hadir dalam pelatihan prosedur dan dokumentasi perdagangan luar negeri bersama para pelaku industri kecil menengah (IKM) yang diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Manado, Rabu (03/05).
BACA JUGA: Bea Cukai Kediri Sita Puluhan Ribu Rokok Ilegal dari Sebuah Bus AKAP di Jombang
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana menyampaikan pelatihan tersebut bertujuan meningkatkan ilmu dan pengembangan produk pelaku IKM.
"Bea Cukai telah memberikan beragam program bagi pelaku IKM untuk meningkatkan IKM, salah satunya pelaksanaan kelas ekspor bersama komunitas milenial SGE (Sulut Go Ekspor),” kata Hatta Wardhana melalui keterangan, Senin (12/6).
BACA JUGA: Bea Cukai Menyambangi Para Siswa SMA & Kampus di Beberapa Daerah, Ini Pesannya
Di Pontianak, Kanwil Bea Cukai Kalimantan Bagian Barat (Kalbagbar) turut berperan sebagai pembicara dalam acara bimbingan teknis akselerasi ekspor komoditas pertanian dalam rangka pencapaian Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) yang diselenggarakan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Pontianak, pada Kamis (04/05).
Gratieks adalah program yang diinisiasi Kementerian Pertanian (Kementan) yang berisi ajakan kepada seluruh pemegang kepentingan pembangunan pertanian untuk bekerja dengan memanfaatkan teknologi, inovasi, jejaring, dan kerja sama.
Karena itu, tujuan dari bimbingan teknis tersebut memberikan pemahaman tentang regulasi dan prosedur ekspor yang perlu diperhatikan oleh para pelaku ekspor, khususnya para petani dan calon eksportir milenial komoditas pertanian.
Dukungan pemberdayaan UMKM juga dilaksanakan di Malang dalam kegiatan focus group discussion (FGD) bertajuk 'Sinergi Pemberdayaan UMKM 2023' yang dilaksanakan pada Rabu (7/6).
Kegiatan ini merupakan langkah konkret Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur untuk menjalin sinergi dalam rangka mendukung program pengembangan dan pemberdayaan UMKM serta membuka akses UMKM terhadap sumber-sumber yang dibutuhkan.
“Kami berharap sinergi yang terjalin antarunit pemerintah maupun swasta dapat mendorong IKM dan UMKM untuk meningkatkan kinerja ekspor sehingga dapat membantu peningkatan perekonomian nasional,” ujar Hatta.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik mencatat ekonomi Indonesia tumbuh pada triwulan I 2023 sebesar 5,03 persen year on year (yoy).
Pertumbuhan tersebut salah satunya didukung oleh pertumbuhan ekspor sebesar 11,68 persen yoy.
Kinerja positif ekspor harus didukung segenap pihak yang terlibat, baik pihak pemerintah maupun swasta. Dukungan dapat dilakukan melalui kerja sama dalam pembinaan ekspor terhadap pengusaha yang berorientasi ekspor. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi