jpnn.com, JAKARTA - Wacana penerapan pola kerja Work From Home (WFH) kembali didengungkan untuk mensukseskan Jakarta sebagai tuan rumah KTT ASEAN ke-43, yang akan dilaksanakan pada 3-8 September 2023.
Selain itu, penerapan WFH juga sebagai langkah upaya mengurangi polusi udara, khususnya di daerah Jabodetabek.
BACA JUGA: Danone-Aqua dan SPAG Berkolaborasi, Ini Harapan Wamenaker Afriansyah
Sejatinya, sejak pandemi Covid-19 pada 2020, sektor usaha dan dunia bisnis swasta di Indonesia telah menerapkan pola kerja Work From Home (WFH) secara efektif, terutama bagi jenis pekerjaan dan usaha tertentu yang tidak memerlukan kehadiran fisik setiap saat.
Sesuai dengan pandangan dari Lembaga Kerja Sama Tripartit Nasional (LKS Tripnas) yang disampaikan dalam rapat pada Selasa (22/8).
BACA JUGA: Wamenaker Afriansyah: PP & PKB Jamin Kepastian Hak dan Kewajiban Pengusaha Maupun Pekerja
LKS Tripnas adalah forum komunikasi, konsultasi, dan musyawarah tentang masalah ketenagakerjaan yang diketuai oleh Menteri Ketenagakerjaan dan beranggotakan perwakilan pekerja, pengusaha, dan pemerintah.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor mengatakan LKS Tripnas memberikan dukungan yang kuat untuk kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan KTT ASEAN ke-43 yang akan diselenggarakan di Jakarta.
BACA JUGA: Wamenaker Afriansyah Noor: Pengawas Ketenagakerjaan Garda Terdepan Penegakan Norma K3
"Dengan semangat untuk mendukung suksesnya KTT ASEAN ke-43, LKS Tripnas merekomendasikan kepada Menteri Dalam Negeri untuk mengimbau kepada Pemerintah Daerah terkait agar menyediakan program khusus berupa insentif bagi pengguna transportasi publik, selama pelaksanaan KTT ASEAN ke-43 tanggal 3-8 September 2023," ucap Wamenaker.
Dia menambahkan pihaknya akan terus mendukung terhadap suksesnya KTT Asean ke-43 di Jakarta.
"Kami semua harus memberikan dukungan terhadap suksesnya KTT Asean ke 43," tandas dia. (jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian