PEMPROV DKI Jakarta akan membangun underpass dan flyover untuk mendukung pengembangan sistem jalur lingkar kereta api (loop line) di Jabodetabek. Hal itu merupakan wujud bantuan DKI terhadap PT Kereta Api Indonesia (KAI). Sehingga bisa menambah kapasitas dan jumlah waktu perjalanan kereta api.
Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Azaz Tigor Nainggolan mengatakan, pembangunan underpass dan flyover tentunya akan sangat membantu sistem loop line. Apalagi loop line bertujuan menjadi salah satu upaya mengatasi masalah kemacetan lalu lintas jalan. "Loop line merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan DKI," ujar dia, Selasa (13/3).
Bahkan Pemprov DKI telah siap untuk melakukan pembebasan lahan. Karena itu, kata Tigor, dibutuhkan dukungan pemerintah pusat untuk mewujudkannya. Kementrian Perhubungan dan BMUN diharapkan bisa melakukan pembenahan di tubuh PT KAI.
"Angkutan umum di Jakarta yang paling utama sekarang ini harus dibangun adalah kereta api. Sementara kereta api di Jakarta ini ini kan jelek sekali," tandasnya.
Pengembangan angkutan masal berbasis kereta api, merupakan solusi mengatasi kemacetan di Jakarta. Sebab mampu mengangkut ratusan penumpang sekaligus dalam waktu bersamaan.
Dengan menggunakan sistem loop line, akan ada lima stasiun tambahan yang akan dibangun. Yakni Stasiun Roxy, Stasiun Matraman, Stasiun Tomang, Stasiun Kebon Pedes (antara Bogor dan Cilebut), dan Stasiun Bandengan.
Sementara itu Mateta Rizalulhaq, Kepala Humas PT KAI DAOPS I menuturkan, pembangunan lima stasiun sudah dalam proses. Dengan bantuan Pemprov DKI dan dikeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) No 83 tahun 2011, maka PT KAI memiliki kewenangan sendiri untuk membangun sarana dan prasarana kereta api.
Selain membangun lima stasiun itu, beber Mateta, tahun ini ditargetkan pembangunan perpanjangan dan peninggian peron di stasiun. Tujuannya untuk mendukung penambahan dua gerbong dalam satu rangkaian. (rul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DBD Makin Rawan di Banten
Redaktur : Tim Redaksi