jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Jaringan Suara Indonesia (JSI), Andi Irfan Jaya mengatakan tak ada yang salah dengan sikap Partai Golkar bila merapat ke Pemerintahan Jokowi-JK. Alasannya, partai berlambang pohon beringin itu sudah sesuai dengan karakternya.
Karakter yang dimaksud Irfan adalah Golkar yang tidak pernah berada di luar lingkaran kekuasaan.
BACA JUGA: Johan Budi Masuk Istana, Begini Komentar Kolega
"Jika Golkar benar-benar bergabung dengan pemerintah maka situasi tersebut tidak perlu dianggap aneh, karena karakter Golkar yang sebenarnya adalah partai yang tidak bisa jauh-jauh dari kekuasaan," kata Irfan kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12/1).
Irfan menjelaskan dengan sikap yang pragmatis, langkah Golkar merapat ke pemerintaan Jokowi bisa lebih untung. Intervensi Jokowi untuk segera menyelesaikan konflik dualisme kepengurusan bisa segera terwujud.
BACA JUGA: Fahri: 2016 Tahun Membongkar Kasus Freeport
"Jika tetap bertahan di KMP, situasinya bisa semakin rumit. Apalagi pasca-Kemenkumham yang tidak mengakui kepengurusan Golkar versi Ancol dan Golkar versi Munas Bali," katanya.
Pria yang juga menjabat sebagai direktur Pemenangan dan Operasional JSI mengatakan, keputusan mendukung pemerintahan Jokowi sebetulnya sudah sesuai dengan pengurus Golkar di daerah. Itu terlihat pada saat menggelar Rapat Konsultasi Nasional di Denpasar, Bali, Selasa 5 Januari 2016.
BACA JUGA: Dianggap Biang Kisruh Ekonomi, Demonstran Minta Jokowi Pecat Rini
Kala itu, ada delapan rekomendasi yang akan dibahas pada Rapimnas mendatang. Salah satu rekomendasi tersebut, adalah keinginan mayoritas DPD I yang mengusulkan bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Wacana mayoritas yang dikembangkan oleh DPD I se-Indonesia kemudian dibenarkan DPP Golkar versi Munas Bali. Bahkan, keinginan tersebut menjadi agenda penting di Rapimnas mendatang, khususnya akan mengkaji ulang pola hubungan dan posisi Partai Golkar dengan pemerintah. (awa/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cie Cie, Mas Johan Langsung Diajak Ikut Rapat Kabinet, Katanya...
Redaktur : Tim Redaksi