Dukung Pemulihan Ekonomi, Kader Golkar Bergerak Membantu Masyarakat Bangkit dari Pandemi

Selasa, 22 Juni 2021 – 20:00 WIB
Partai Golkar jelang Pilpres 2024. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Partai Golkar berkomitmen memprioritaskan pembangunan berbasis ekonomi kerakyatan di masa pandemi, guna membantu masyarakat kembali bangkit.

Berbagai upaya pemerintah juga terus didukung dan dikawal oleh Kader Partai Golkar melalui kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam memberikan stimulus dan bantuan sosial bagi ketahanan ekonomi masyarakat, termasuk Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM).

BACA JUGA: Ridwan Kamil Pakai Kaus Kuning Saat Sarapan Bareng Ketum Golkar, Sinyal 2024?

Hal itu disampaikan oleh Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin dalam dialog diskusi live Instagram akun @Golkar2024 yang bertajuk ‘Partai Golkar dan Visi Kesejahteraan Sosial', Selasa (15/6).

"Partai Golkar berorientasi pada program pembangunan di segala bidang tanpa membedakan suku, agama dan juga golongan. Untuk itu, berbagai inisiasi program pemerintah dalam Penanganan Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang dinahkodai oleh Ketum Golkar Airlangga Hartarto selalu didukung oleh Kader Partai Golkar di tingkat daerah, pusat, legislative maupun eksekutif untuk membantu pemerintah menghadapi pandemi dan mendorong masyarakat agar segera bangkit,” ujar kader Partai Golkar ini.

BACA JUGA: Hasil Survei: Demokrat Geser Golkar, PSI Mantap di Tengah, Partai Ummat Pimpin Papan Bawah

Dampak pandemi Covid-19, kata Puteri, telah mengubah tatanan sosial diseluruh dunia, termasuk sektor ketenagakerjaan. Dimana jumlah usia kerja yang terdampak mencapai 29,12 juta penduduk. Namun, Partai Golkar selalu berkomitmen menjaga kesejahteraan masyarakat mulai dari dukungan penanganan pandemi, transformasi ekonomi, reformasi struktural melalui Undang-Undang Cipta Kerja hingga upaya peningkatan kompetensi tenaga kerja melalui Program Kartu Prakerja.

“Meski program PEN ini dilakukan dengan berbagai tantangan, namun program ini sangat bermanfaat terutama bagi pelaku UMKM yang selama ini menjadi penopang ekonomi kita. Hal ini sejalan dengan Survei Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia yang menyebut banyak masyarakat yang mampu bertahan di masa pandemi, bahkan sebanyak 29 persen mengalami peningkatan omset sebanyak 20 persen selama pandemi,” jelas Puteri.

BACA JUGA: DPD Golkar Jakarta Gelar Swab Antigen Gratis, Peserta Mendapat Sembako

Tentu sebagai partai pendukung pemerintah, tambah Puteri, Partai Golkar berkomitmen menjalankan pembangunan yang termuat dalan RPJMN 2020 sampai 2024 yang dijabarkan oleh Presiden Joko Widodo yang disesuaikan dalam kondisi pandemi.

“Dan kami juga fokus dalam menjaga gas dan rem penanganan pandemi, karena pemulihan kesehatan dan ekonomi harus berjalan secara beriringan sesuai arahan dari Ketum Partai Golkar. Demi menyokong Indonesia menjadi sepuluh besar kekuatan ekonomi di mana pada tahun 2030,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan VP Economist Bank Permata, Josua Pardede yang menilai program PEN memberikan dua dampak positif pada perekonomian Indonesia.

“Pertama, terkait pengendalian Covid-19, sejak Menko Airlangga yang mengumumkan diberlakukannya PPKM Mikro jumlah kasus Covid-19 mulai terjadi penurunan. Kedua, anggaran PEN telah mampu membatahkan prediksi Word Health Organization tingkat kemiskinan di Indonesia bisa mencapau 11,8 persen, sedangkan per September 2020 tingkat kemiskinan di Indonesia sebesar 10,19 persen. Artinya program ini telah menyelamatkan lebih dari 5 juta orang dari kemiskinan melalui sejumlah stimulus seperti bantuan produktif, program keluarga harapan, termasuk subsidi pajak dan KUR,” ujar Josua.

Menurut Yosua, tingkat penyerapan anggaran PEN ini cukup baik untuk mendorong pemulihan ekonomi. Kebijakan insentif yang dititikberatkan pada sektor UMKM melalui program KUR telah mampu menggerakan ekonomi kerakyatan.

“Saya optimis, dengan adanya UU Cipta Kerja dapat membuka industri sehingga terbukanya lapangan kerja. Dan tingkat pengangguran dan kemisikinan akan semakin menurun. Kita berharap tahun 2025 bisa keluar dari middle income trap dan indonesia bisa bangkit kedepannya,” pungkasnya. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler