Dukung Penundaan Distribusi Vaksin AstraZaneca, Azis Syamsuddin: Jangan Sampai Ada yang Bocor

Rabu, 17 Maret 2021 – 05:05 WIB
Azis Syamsuddin. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mendukung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang melakukan penundaan sementara pendistribusian Vaksin AstraZeneca buatan Inggris setelah dugaan adanya efek samping kejadian ikutan pasca-imunikasi (KIPI) berupa pembekuan darah.

Menurut Azis Syamsuddin, dugaan adanya pembekuan darah itu pula menjadi menjadi alasan beberapa negara di Eropa menangguhkan penggunaan vaksin AstraZaneca tersebut.

BACA JUGA: Pesawat Susi Air Sempat Disandera KKB, Azis Syamsuddin: TNI-Polri Harus Lebih Sigap

"Kemenkes dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI harus melakukan uji klinis keamanan vaksin AstraZeneca untuk memastikan dan menjamin keamanan vaksin," katanya, Selasa (16/3).

Sebab, lanjut dia, adanya kasus dugaan KIPI yang terjadi di beberapa negara membuat masyarakat khawatir.

BACA JUGA: Afrika Selatan Memutuskan Menunda Penggunaan Vaksin AstraZaneca

"Sehingga berpotensi membuat masyarakat enggan untuk menerima vaksin AstraZeneca," ungkap Azis.

Politikus Partai Golkar itu meminta Kemenkes untuk meningkatkan pengawasan dan memastikan tidak ada vaksin AstraZeneca yang tersebar dan bocor ke masyarakat selama masa penangguhan.

BACA JUGA: Sudah Vaksin Dua Kali Masih Bisa Positif Covid-19, Begini Penjelasan Kemenkes

Dia menegaskan Kemenkes harus memastikan bahwa penangguhan vaksin AstraZeneca tidak membuat program vaksinasi tertunda.

Azis pun menyatakan emerintah perlu mencari solusi lain untuk memenuhi stok vaksin agar vaksinasi dapat terus berjalan.

"Seperti terus melakukan riset dan penelitian atau mengakomodasi rencana China untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi vaksin di Asia Tenggara," tuntas Azis.

Sebelumnya diberitakan pemerintah menunda pendistribusian vaksin AstraZeneca dengan alasan menunggu rekomendasi dari organisasi kesehatan dunia (WHO).

Saat ini, berita yang kami terima dari WHO, mereka masih meneliti," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat rapat kerja antarlembaga dengan Komisi IX tentang Evaluasi Penanganan Covid-19 Setahun, di gedung DPR, Jakarta, Senin (15/3).

Menurut BGS, panggilan beken Budi Gunadi Sadikin, penelitian terhadap vaksin AstraZeneca dilakukan WHO setelah adanya laporan efek samping seperti pembekuan darah.

Walakin, WHO belum memastikan pembekuan darah itu merupakan efek samping dari penggunaan vaksin yang dikembangkan perusahaan farmasi asal Inggris tersebut.

Sampai sekarang belum mengonfirmasi apakah ini ada korelasinya karena vaksin atau tidak," ujar BGS.

Namun, kata Budi, Indonesia tidak mau ambil risiko dari informasi tersebut. Pemerintah tetap akan menunda penggunaan vaksin AstraZeneca sampai adanya kepastian aman dari WHO. (boy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler