jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin meminta aparat keamanan dalam hal ini TNI dan Polri lebih meningkatkan pengamanan di wilayah penerbangan sipil di Papua, pascaterjadinya penyanderaan pesawat perintis milik maskapai Susi Air di Lapangan Terbang Wangbe, Kabupaten Puncak, Jumat (12/3).
Mantan ketua Komisi III DPR RI itu mempertanyakan keberadaan aparat TNI dan Polri hingga akhirnya 30 orang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua bisa dengan mudah menguasai Lapangan Terbang Wangbe
BACA JUGA: Menegangkan! Tiba di Kabupaten Puncak Pesawat Susi Air Didatangi 30 Orang, Diduga KKB
“Kemudian, melakukan penyanderaan terhadap pilot dan penumpang Susi Air,” ungkap Azis, Sabtu (13/2).
Pimpinan DPR bidang koordinasi politik, hukum, dan keamanan ini meminta TNI dan Polri harus lebih sigap dalam menjaga rute penerbangan sipil. “Jangan sampai masyarakat merasa takut dan enggan melakukan aktivitas kesehariannya,” kata Azis.
BACA JUGA: Mengeklaim Bisa Atur TNI dan Polri, Oknum Ormas di Garut Diciduk, Nasibnya?
Dia meminta fungsi intelijen harus lebih dimaksimalkan.
Selain itu, ujar Azis, penambahan penambahan personel baik itu dari TNI maupun Polri harus lebih diprioritaskan untuk menjaga masyarakat dari teror yang dilakukan KKB.
BACA JUGA: Azis Syamsuddin: Basmi KKB, Jangan Tunggu Korban Berjatuhan Lagi
Sehingga masyarakat merasa aman," tegasnya.
Azis Syamsuddin mengatakan bahwa dia sejak awal mendorong agar pemerintah pusat dan daerah, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, untuk dapat mengambil sikap.
Selain itu, kata dia, juga mencari solusi dalam mengatasi konflik di Papua yang dilakukan oleh KKB.
“Pemerintah harus segera membentuk tim penanganan konflik secara khusus untuk menyelesaikan KKB. Jangan sampai roda pemerintahan di daerah terhambat karena konflik yang berkepanjangan,” ungkap Azis. (boy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Boy