Dukung Pertumbuhan Ekonomi, 99 Group Gelar Property Outlook 2023

Sabtu, 21 Januari 2023 – 03:27 WIB
99 Group kembali menggelar Property Outlook 2023, bertajuk “Optimisme Sektor Properti untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi”. Foto dok 99 Group

jpnn.com, JAKARTA - 99 Group kembali menggelar Property Outlook 2023, bertajuk “Optimisme Sektor Properti untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi”.

Acara tahunan ini bertujuan menyajikan informasi komprehensif industri properti Indonesia pada 2023.

BACA JUGA: SuperApps BTN Bakal jadi Andalan Ekosistem Perumahan

Property Outlook 2023 menghadirkan panel pembicara, yang merupakan pakar di bidang properti serta pengampu kebijakan terkait.

Berdasarkan data 99 Group sepanjang 2022, suplai dan harga rumah tapak sekunder di Indonesia mengalami pertumbuhan baik.

BACA JUGA: 5 Kabupaten di Jateng Raih Pelayanan Publik Terbaik, Ganjar Beberkan Hal Ini

Sepanjang 2022, pertumbuhan suplai tercatat sebesar 30,1% (YoY) dan pertumbuhan harga tercatat sebesar 2,4% (YoY).

Data ini mengindikasikan tren positif yang potensial bagi pengembangan properti.

BACA JUGA: Kemenkes Sebut Digitalisasi Menghemat Biaya Rumah Sakit Hingga Rp 2 Miliar

Menjelang 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga telah mengalami masa pemulihan setelah terkontraksi pada 2020 lalu sebesar -2,07%.

“Tim analis 99 Group telah berhasil menyajikan data yang diolah dari statistik dan database yang terus diperbarui berdasarkan tren pasar yang terjadi. Lewat Property Outlook 2023 ini, 99 Group dapat memberikan advokasi yang bermanfaat untuk konsumen, agen, pengembang properti, dan stakeholders dengan sumber data yang komprehensif, tepat, dan akurat,” papar Wasudewan.

Wasudewan menuturkan Gen Z, Gen Y sangat attach dengan teknologi, tapi saat dilihat di lapangan, pemangku kepentingan saat melakukan edukasi tidak melakukan hal tersebut.

"Generasi muda 60% life stage-nya sudah digital, tapi justru informasi yang tersedia secara digital terkait properti malah sangat minimal. Sehingga ada gap, dan menjadi tantangan terbesar. 99 Group sebagai media, mencoba menjembatani gap tersebut," papar Wasudewan.

Sementara itu, rumah tapak masih menjadi tipe properti yang paling diincar oleh para pencari properti, dengan persentase 80 persen.

Berdasarkan preferensi harga yang dicari di laman 99.co dan Rumah123.com, properti dengan harga <400 juta mendominasi sebesar 23,1%, diikuti oleh rumah dengan harga Rp 1 miliar-Rp2 miliar sebesar 20%.

Di sisi lain, Direktur Rumah Umum dan Komersial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Fitrah Nur, menjelaskan arah kebijakan pembangunan perumahan dan pemukiman, hingga 2024 mendatang.

Dari pemantapan sistem pembiayaan primer dan sekunder perumahan, termasuk optimalisasi pemanfaatan sumber pembiayaan jangka panjang seperti TASPEN dan BPJS Ketenagakerjaan.

“Saat ini terdapat beberapa program prioritas yang diusung oleh PUPR dalam rangka mendorong laju sektor real estate di tahun ini," sebutnya.

Di antaranya adalah; pembangunan rumah susun sewa untuk masyarakat, pembangunan rumah tapak di daerah terdampak bencana, peningkatan rumah masyarakat dengan subsidi sebesar Rp 20 juta rupiah untuk setiap KK, insentif infrastruktur bagi pengembang rumah subsidi dan pembangunan rusun pekerja di IKN.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler