jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah aktivis 98 menyatakan dukungan untuk pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
Salah satu aktivis 98 sekaligus Wakil Komandan Relawan Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Mangapul Silalahi menyebutkan Pesta Demokrasi 2024 sudah dimulai, tetapi eskalasi animo masyarakat sudah makin tinggi dan memanas.
BACA JUGA: Dukung Kampanye Prabowo-Gibran, Mas Maulana Bagikan Makan Siang & Susu Gratis
"Salah satu yang menyita perhatian publik di antaranya pencalonan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto," kata Mangapul di Sekretariat Dewan Eksekutif Nasional Rampai Nusantara, Jakarta Timur, Rabu (29/11).
Mangapul menjelaskan majunya Gibran banyak menarik perhatian lantaran yang bersangkutan merupakan putra Presiden Joko Widodo.
BACA JUGA: Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, TAPG Bikin Pos Pengaduan Pelanggaran Pemilu
Dukungan pun mengalir dari beragam komunitas dan kelompok masyarakat. karena Gibran dianggap menjadi keberlanjutan dari keberhasilan pemerintahan Jokowi.
"Majunya Gibran juga membuat banyak pihak gerah dan marah dan tidak sedikit yang mengarahkan fitnah dan berita hoaks disampaikan hanya untuk meluapkan kemarahan serta kekecewaan demi mendiskreditkan pasangan Prabowo-Gibran," jelas dia.
BACA JUGA: Survei Sudah Membuktikan, Prabowo-Gibran Bukan Dinasti Politik
Mangapul menyebutkan serangan yang masif dibangun lawan-lawan Prabowo - Gibran, seperti tentang politik dinasti, nepotisme, neo orde baru, pengkhianat reformasi, penembakan mahasiswa Trisakti, penculikan aktivis dan prlanggaran HAM, hingga soal netralitas aparat.
Dalam kesempatan sama, Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah Semar membacakan sikap para aktivis 98 untuk Prabowo-Gibran.
"Pemilu 2024 khususnya dalam kontestasi pilpres hendaknya dapat dijalankan dengan penuh riang gembira tanpa saling menghujat, menyebarkan ujaran kebencian dan kemarahan sesama antaranak bangsa," kata Mardiansyah.
Dia juga menyebutkan pernyataan pihak-pihak tertentu terkait isu neo orde baru merupakan hal yang berlebihan dan tidak masuk akal sehat, karena pada masa Presiden Jokowi justru kebebasan berpendapat diberikan ruang dan kepemimpinannya jauh dari sikap otoritarian.
"Dalam sistem demokrasi dengan paham yang dianut oleh bangsa Indonesia, tidak memungkinkan terjadinya politik dinasti karena suara rakyatlah yang menentukan seseorang dapat menjabat bukan penunjukan dari yang berkuasa siapa pun dirinya," lanjut Mardiansyah.
Dia juga menjelaskan nilai-nilai reformasi masih terjaga dengan sangat baik, korupsi, kolusi, dan nepotisme terus diperangi pemerintah Jokowi.
Sementara itu, Aktivis dan Mahasiswa Trisakti Fakultas Hukum angkatan 1994 Fernando Rorimpandey menyebutkan peristiwa penembakan mahasiswa Trisakti merupakan duka semua orang.
"Dan berdasarkan data serta fakta yang ada membuktikan dengan sangat jelas bahwa Prabowo Subianto tidak ada keterlibatannya dalam tragedi tersebut," tuturnya.
Dia menilai isu penculikan aktivis dan pelanggaran HAM akan selalu ada di setiap kontestasi pilpres yang diikuti oleh Prabowo Subianto, walau sebenarnya di banyak kesempatan hal ini sudah berkali-kali diberikan penjelasan.
"Oleh karena itu sangat diyakini ini hanya digunakan untuk kepentingan politik semata dari kubu yang berlawanan sebagai alat pukul lawan politik bukan memperjuangkan nilai-nilai yang sesungguhnya," jelasnya.
Fernando Rorimpandey juga menjelaskan netralitas pemerintahan Jokowi beserta seluruh perangkatnya aparat keamanan khususnya TNI dan Polri tidak perlu diragukan lagi.
Dia juga mengajak semua peserta pilpres untuk dapat bertarung secara gagasan bukan mengedepankan perasaan dramatis yang tidak ada manfaatnya sama sekali untuk bangsa dan negara juga rakyat.
"Hentikan semua langkah politik yang penuh dengan fitnah, tudingan caci maki yang tidak berdasar, menyebarkan berita bohong hanya untuk mendapat dukungan masyarakat," pungkas Fernando Rorimpandey. (mcr8/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masih Mengurusi Pemerintahan, Prabowo-Gibran belum Berkampanye
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Kenny Kurnia Putra