jpnn.com, SURABAYA - Produk milik pelaku usaha pemula atau start-up dipamerkan di Hall Management Building Rektorat Kampus C Universitas Airlangga (Unair) kemarin (18/11). Kegiatan tersebut diikuti berbagai perguruan tinggi dan inkubasi start-up nonpendidikan.
Sebagian besar produk yang dipamerkan merupakan hasil ide dan riset mahasiswa, dosen inventor, serta alumni. Mulai pendidikan sampai kesehatan. Misalnya, Varises Indonesia yang digagas sejak 2015. Kini ide tersebut sudah berkembang dalam bentuk aplikasi dan website. ''Aktif di-download pada 2017,'' kata Chief Marketing Start-up Varises Indonesia Alvin Saputra.
Alvin menjelaskan, aplikasi tersebut dibuat untuk memudahkan masyarakat yang memiliki keluhan tentang varises. Mereka bisa langsung berkonsultasi dengan mengunggah foto kasus dan menulis keluhan. Setelah itu, ada tim dokter spesialis yang akan memberikan penjelasan atas masalah tersebut. ''Jika butuh penanganan, pasien disarankan berkonsultasi langsung untuk diperiksa,'' ujarnya.
Pasien yang memerlukan penanganan lebih lanjut bisa dirujuk ke dokter spesialis terdekat. ''Jadi tidak harus ke RS Universitas Airlangga (RSUA). Kalau di Jakarta, dicarikan dokter yang lebih dekat,'' paparnya.
Manajer Inkubator Bisnis dan Teknologi Unair Achsania Hendratmi menambahkan, total ada 30 produk yang dipamerkan. Sepuluh di antaranya berasal dari inkubator Lembaga Pengembangan Bisnis dan Inkubasi (LPBI) Unair. Ada pula dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jatim, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), dan lain-lain.
Achsania menuturkan, Unair memiliki tim besar untuk mengelola inovasi-inovasi dari ide maupun hasil riset untuk diindustrialisasikan menjadi produk masal. Pameran tersebut baru awal menuju inkubator. Produk yang telah memenuhi standar bisa diindustrialisasikan. ''Prosesnya panjang. Tapi, kami menuju hilirisasi industri,'' paparnya. (ayu/c15/dio)
BACA JUGA: Berharap Partisipasi Aktif Mahasiswa
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBMPTN 2018: Wardah dan Faida Termuda
Redaktur : Tim Redaksi