jpnn.com, JAWA TENGAH - PT Bank Tabungan Negara (BTN) konsisten mendukung program Nawa Cita yang diusung oleh Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla, khususnya Program Sejuta Rumah.
Program yang digulirkan Presiden Joko Widodo di Ungaran, Jawa Tengah 29 April 2015 silam mendapat sambutan baik dari masyarakat.
BACA JUGA: Sebanyak 180 karyawan Railink Dapat Kemudahan dari BTN
Sejak program tersebut bergulir hingga pertengahan tahun ini, BTN telah membiayai 1,44 juta unit rumah dengan nilai penyaluran kredit properti baik berupa KPR maupun kredit konsturksi sebesar Rp 155,9 triliun.
“Kontribusi Bank BTN sebagai integrator dalam program sejuta rumah tidak hanya dalam soal akses pembiayaan bagi seluruh lapisan nasabah tapi juga dalam menyokong sisi pasokan dengan kredit kontruksi bagi para pengembang,” kata Direktur Utama Bank BTN Maryono saat menjadi pembicara dalam acara dialog bertajuk 'Sukses Indonesia-ku ke 4' di Museum Kereta Api Ambarawa, Jawa Tengah, Minggu (15/10).
BACA JUGA: Ribuan karyawan Lion Group Dapat Fasilitas KPR iB BTN
Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan, Budi Karya yang sepakat mendukung keberhasilan program Sejuta Rumah, yang tahun ini ditargetkan mencapai 900 ribu unit rumah, baik subsidi maupun nonsubsidi.
Adapun tahun ini BTN menargetkan penyaluran kredit konstruksi dan KPR untuk 666 ribu unit rumah hingga akhir tahun, terdiri dari 504.122 unit untuk KPR Subsidi dan 161.878 unit untuk konstruksi rumah non-subsidi, serta penyaluran KPR non-subsidi.
BACA JUGA: Pos Indonesia-BTN Serahkan Mobil pada Pemenang eBatarapos
Sementara per September 2017, BTN sudah merealisasikan KPR untuk sekitar 167 ribuan unit rumah, 130 ribuan unit di antaranya adalah KPR Subsidi.
Untuk menyukseskan program Sejuta Rumah, Maryono mengatakan, perlunya sinergi dari seluruh stakeholder, baik perbankan, pemerintah pusat, daerah dan pihak pengembang.
Maryono menambahkan, Kementerian PUPR telah banyak memberikan dukungan, di antaranya alokasi anggaran KPR subsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), kemudahan perizinan bagi pengembang untuk mendirikan rumah bagi MBR lewat paket kebijakan ekonomi XIII dan pelonggaran Loan To Value atau rasio kredit terhadap agunan untuk KPR.
“Selama pemerintahan Jokowi –JK seluruh aspek untuk mempermudah akses masyarakat terhadap kepemilikan rumah ditingkatkan demi mengurangi backlog kepemilikan perumahan yang mencapai lebih dari 11,38 juta kepala keluarga,” kata Maryono.
Selain itu, BTN juga berinisiatif merilis produk pembiayaan perumahan bagi MBR, antara lain dengan produk KPR Mikro. KPR Mikro merupakan pembiayaan dengan plafon kredit sebesar Rp 75 juta untuk pembelian rumah, renovasi rumah dan membangun bagi para pekerja informal yang berpenghasilan tidak tetap.
“Program sejuta rumah dapat lebih sukses dengan dukungan dari Pemda untuk menyediakan lahan misalnya membuat land bank atau bank tanah dan berkoordinasi dalam hal pendataan masyarakat yang perlu mendapat dukungan subsidi,” tutur Maryono.
Selain dukungan Pemda, Maryono juga berharap peran swasta dalam mengalokasikan lahan perusahaan untuk membangun perumahan murah bagi karyawannya dengan skema bunga rendah atau bantuan uang muka.
Pola ini juga melibatkan BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan skim yang sesuai bagi karyawannya, misal bantuan uang muka atau bunga rendah sehingga cukup efisien bagi perusahaan.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BTN Siapkan Tower untuk Mahasiswa
Redaktur & Reporter : Yessy