jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Umum UKM DKI Jakarta Heikal Safar menyambut baik dan mendukung sosialisasi Gerakan Empat Pilar MPR RI bersama Dewan UKM Komite Wilayah DKI Jakarta dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) DKI Jakarta, di Gedung Nusantara IV, Komplek Parlemen, MPR RI Senayan, Jakarta Pusat.
Sosialisasi Gerakan Empat Pilar MPR bersama UKM dan Tim Penggerak PKK itu juga dihadiri oleh Ketua Dewan UKM Komite Wilayah DKI Jakarta, Imlahyudin Tuanaya, anggota DPD, Fahira Idris dan tokoh perempuan nasional, Mien Uno.
BACA JUGA: Syarief Hasan: Empat Pilar MPR Perekat Kesatuan Bangsa Indonesia
Menurut calon wali Kota Bekasi 2024 tersebut, dalam pertemuan yang dipimpin langsung oleh Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo itu juga mengajak masyarakat untuk menyambut pesta demokrasi pemilu dan pilkada serentak 2024 dengan suasana yang riang gembira dan bersuka cita.
Bamsoet, kata dia, persen jangan sampai menjelang maupun pada saat pesta demokrasi pemilu 2024, tersebut berujung pada pembelahan bangsa akibat para pendukung masing-masing calon terjebak dalam fanatisme yang sempit.
BACA JUGA: Heikal Safar Kecam Ucapan Umar Bonte soal Pribumi dan Anies Baswedan
"Sehingga diharapkan masyarakat juga jangan sampai ikut terjebak dalam politik pragmatis jangka pendek," ucap Heikal Safar mengutip penyataan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat diwawancarai sejumlah awak media massa di kantornya Jalan Raya Kalimalang Kota Bekasi, pada Rabu (7/6).
Masyarakat diingatkan untuk menjadi pemilih yang cerdas, sehingga bisa meminimalisir terjadinya money politics dan high cost politics.
BACA JUGA: Heikal Safar Ungkap Pesan Anies Baswedan untuk Para Pendukung
Hal itu bisa menyelamatkan demokrasi Pancasila supaya tidak terjebak dalam demokrasi angka-angka.
"Jangan kita jual masa depan bangsa, hanya karena uang Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu, lantaran jika memilih seorang pemimpin hanya karena uang, maka resikonya akan ditinggalkan," ujar Heikal.
Selain itu Heikal Safar juga mengakui penjelasan Ketua MPR RI Bamsoet bahwa dengan masyarakat menjadi pemilih dan pendukung yang cerdas, maka selain menjamin tegaknya demokrasi Pancasila, berarti juga telah ikut berkontribusi dalam menegakkan etika kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Pasalnya etika adalah persoalan yang sangat penting, mengingat dalam pandangan filsafat hukum, kedudukan etika berada pada tataran norma dan asas paling terpenting di atas undang -undang," sambungnya.
Heikal mengatakan MPR RI telah membuat ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2021 tentang etika kehidupan berbangsa.
MPR telah menangkap paradigma zaman bahwa seiring laju peradaban dan gelombang modernitas justru ketika kehidupan berbangsa dan bernegara mengalami kemunduran.
Menurut Heikal Safar, dari berbagai uraian gambaran di atas mengisyaratkan bahwa amanat Ketetapan MPR tentang etika kehidupan berbangsa belum sepenuhnya terimplementasikan sebagai basis fundamental atau salah satu acuan dasar dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Sehingga saya selaku sektetaris UKM DK Jakarta sangat mendukung sosialisasi Gerakan Empat Pilar yang diselenggarakan oleh MPR RI bekerja sama UKM dan Pengerak PKK, lantaran persoalan etika kehidupan berbangsa dan bernegara masih sebatas gagasan idealisme di awang-awang. Belum sepenuhnya membumi dan menjadi jiwa bangsa Indonesia yang terus wajib kita benahi bersama-sama, " pungkasnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi