jpnn.com - Singapore Management University - Institute of Innovation and Entrepreneurship (SMU IIE) hari ini mengumumkan kerja samanya dengan dua universitas terkemuka asal Indonesia yaitu Lembaga Pengembangan inovasi dan Kewirausahaan ITB (LPiK ITB) dan Universitas Prasetiya Mulya.
Sebagai bagian dari kerja sama ini, ketiga universitas akan bekerja secara kohesif demi membuka jalan bagi peningkatan kewirausahaan dan inovasi para mahasiswa-pendiri dan wirausahawan muda seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Universitas Bakrie Meluncurkan Program Matching Fund Kedaireka
SMU IIE baru-baru ini membuka pendaftaran untuk gelombang ke-11 dari Lee Kuan Yew Global Business Plan Competition (LKYGBPC) yang merupakan kompetisi global terbesar di Asia yang dipimpin oleh mahasiswa untuk startup.
Kompetisi ini ditujukan untuk memacu para mahasiswa-pendiri dari seluruh dunia untuk mengimajinasikan kembali masa depan yang didukung oleh teknologi.
BACA JUGA: ACC dan Universitas Sam Ratulangi Menjalin Kerja Sama Pendidikan
Memiliki tema Inovasi Tanpa Batas Menata Ulang Masa Depan yang Cerdas, Berkelanjutan & Tangguh, LKYGBPC kali ini bertujuan untuk menyatukan talenta paling inovatif dengan jiwa wirausaha dari universitas-universitas di seluruh dunia, di mana mereka dapat menantang diri mereka untuk menghasilkan ide dan solusi yang akan menjawab tantangan di zaman modern demi mencapai masa depan yang cerdas, berkelanjutan, dan tangguh.
Melalui kerjasama dengan LPiK ITB dan Universitas Prasetiya Mulya ini, mahasiswa-pendiri dan wirausahawan muda di Indonesia yang merupakan lulusan baru dalam kurun waktu kurang dari lima tahun diundang untuk mendaftar dan berpartisipasi dalam kompetisi global yang akan datang untuk memberikan solusi teknologi dari berbagai industri diantaranya Kesehatan & Potensi Masyarakat, Manufaktur, Perdagangan & Konektivitas, Media & Hiburan, Smart-nation & Ekonomi Digital, serta Solusi Perkotaan dan Keberlanjutan.
BACA JUGA: Siapkan Lulusan Siap Kerja, Universitas Hamzanwadi Gandeng PT MMI
Untuk memperkenalkan LKYGBPC di Indonesia, berbagai acara diadakan di berbagai lokasi di Jakarta.
Salah satunya adalah diskusi panel yang diadakan di Kloud International Financial Centre Jakarta.
Acara tersebut menghadirkan Co-Founder Kinobi dan Cuanz yang merupakan startup edtech dan invest-tech, serta Devina Halim, Principal East Ventures, perusahaan Modal Ventura terkemuka di Indonesia.
Dalam diskusi tersebut, panelis berbagi wacana tentang ekosistem startup di Indonesia serta peluang pertumbuhan yang ada untuk startup di dalam negeri dan Asia Tenggara.
Menanggapi pentingnya peran Indonesia dalam pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara serta peran yang dimiliki oleh kaum muda, Tan Lay Khim, Asisten Direktur SMU IIE menekankan situasi ekonomi global mendatang yang penuh ketidakpastian
Melalui kompetisi, pihaknya berupaya untuk memberdayakan kaum muda dari seluruh dunia dan menjadikan kewirausahaan sebagai upaya untuk menciptakan perubahan serta menyediakan platform yang dapat menghubungkan mereka dengan pemain utama dalam industri demi mendapatkan saran, pendanaan, koneksi, dan sumber daya untuk mendukung misi ini.
"Roadshow kami di Indonesia diselenggarakan bersama dengan universitas-universitas yang mendukung misi ini - yang berbagi saran dan keahlian mereka demi membantu dan mendorong kaum muda untuk mengimajinasikan masa depan," ujar dia.
"Melalui LKYGBPC, kami bertujuan untuk turut serta dalam mempercepat perubahan dan dampak untuk Indonesia, baik secara langsung kepada kaum muda maupun secara tidak langsung kepada negara. LKYGBPC adalah platform yang tepat bagi anak muda Indonesia untuk membawa ide mereka ke panggung global.”
Peserta yang ingin berpartisipasi dalam kompetisi ini dapat mendaftar secara individu atau sebagai tim dan dapat memilih untuk berpartisipasi dalam dua kategori: 0 hingga 1, yang berfokus pada tim pra-pendapatan dengan terobosan teknologi dan inovasi, atau 1 hingga infinity, yang berfokus pada startup yang telah menghasilkan pendapatan dari startup tahap awal hingga tahap pendanaan Seri A.
Sebanyak 50 tim finalis revolusioner (RVLT50) akan dipilih pada Bulan Juni 2023 di mana dua anggota dari masing-masing tim akan berkesempatan untuk diundang ke Singapura serta mendapatkan tiket pesawat dan akomodasi untuk menghadiri BLAZE, Pekan Final LKYGBPC pada tanggal 11-15 September 2023 untuk kegiatan pembekalan selama seminggu yang berfokus pada inovasi, pengetahuan, pendampingan, dan networking.
LKYGBPC gelombang sebelumnya pada tahun 2021 telah menerima lebih dari 850 pendaftar dari 650 universitas di 60 negara dan wilayah. RVLT50 menyertakan tim dari berbagai universitas terkemuka di Asia, Eropa, dan Amerika Serikat.
“Kami senang dapat menjadi bagian dari kolaborasi ini dan berharap kemitraan ini akan memberikan peluang bagi startup yang dipimpin oleh mahasiswa Indonesia dengan semangat untuk memecahkan masalah dan mengembangkannya di luar Indonesia. Melalui program ini, kami percaya bahwa membina talenta muda akan membawa lingkaran inovasi yang baik, serta secara terus-menerus menghasilkan perspektif dan kapabilitas baru bagi startup di Indonesia,” tambah Aprillia Annisa Hasibuan (MBA), Manajer Inkubator Bisnis, LPiK ITB.
Berkaca pada kerja sama tersebut, Dr. Krishnamurti Murniadi, Ketua Program Magister Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya mengatakan, “Kerja sama ini merupakan salah satu langkah untuk menciptakan ekosistem yang mendukung startup lokal. Kami senang dapat menghadirkan pembicara terkemuka di bidang ini, seperti Gabrielle Tan, Asisten Direktur dari SMU IIE dan David Gunawan, CEO dari Eden Farm. Kami berharap kesempatan ini akan membuka lebih banyak kesempatan bagi mahasiswa untuk berpikir di luar Indonesia." (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif