Universitas Bakrie Meluncurkan Program Matching Fund Kedaireka

Kamis, 08 Desember 2022 – 13:48 WIB
Forum Group Discussion Prodi Teknik Sipil di Universitas Bakrie yang diikuti mahasiswa dan dosen. Foto dok. Universitas Bakrie

jpnn.com, JAKARTA - Tim Kedaireka program studi (prodi) teknik sipil Universitas Bakrie meluncurkan advanced geo calculation for infrastructure problem.

Peluncurannya sendiri dilaksanakan dalam Forum Group Discussion Prodi Teknik Sipil di Universitas Bakrie

BACA JUGA: Universitas Bakrie Luluskan 580 Wisudawan yang Siap Bangun Negeri

Adapun narasumber yang hadir ialah Pakar Bidang Geotechnical Engineering yaitu Prof. Ir. I Wayan Sengara, serta dihadiri Rektor Universitas Bakrie Prof. Sofia W. Alisjahbana, Dekan FTIK Dr. Moh. Ihsan. 

"Kegiatan ini merupakan puncak dari program Matching Fund Kedaireka yang bermitra dengan PT. Geomarindex yang dimulai pada September lalu," kata Prof. Sofia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/12).

BACA JUGA: Mobile Apps BURST B, Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa Universitas Bakrie

Diketahui, Indonesia sebagai negara berkembang melakukan pembangunan infrastruktur secara masif dan berupaya untuk menjangkau seluruh daerah.

Namun, kondisi demografis Indonesia yang sangat beragam mengakibatkan munculnya potensi kompleksitas tinggi di dalam infrastruktur. 

BACA JUGA: Rektor Universitas Terbuka Menegaskan Tak Ada Kenaikan UKT, Sebut 3 Mandat

Hal itu memerlukan perhatian khusus karena bisa menyebabkan ketidaktepatan desain yang membawa pada kegagalan infrastruktur,.

Salah satu kompleksitas utama yang muncul di dalam desain adalah penentuan karakteristik mekanis tanah.

Prof. Sofia menjelaskan dalam dunia teknik sipil, tanah merupakan hal penting dalam pembangunan infrastruktur, makin kuat tanah maka bangunan akan lebih stabil.

Oleh sebab itu, penentuan karakteristik mekanik tanah secara tepat menjadi penentu perencanaan infrastruktur. 

"Hal inilah yang melatari kreasi reka berupa Advanced Geo Calculation for Infrastructure Problem merupakan cara baru untuk menentukan sifat mekanik tanah sebagai lapisan geser dan pegas yang memiliki nilai berbeda bagi berbagai jenis tanah," jelasnya.

Dia menambahkan tahun ini prodi teknik sipil telah mendapatkan proposal Kedaireka yang kedua kalinya.

Dia mengucapkan terima kasih kepada PT Geomarindex yang turut membantu menyelesaikan luaran dengan judul Advanced Geo Calculation for Infrastructure Problem. 

Prof. Sofia juga menyampaikan ketercapaian IKU yang  terdiri dari IKU 2, yaitu mahasiswa memperoleh pengalaman 20 sks di luar kampus salah satunya magang di PT Geomarindex, IKU 5 yang merupakan penelitian dosen, serta IKU 7, yaitu mata kuliah di prodi teknik sipil yang menggunakan Project Based Learning. 

Sementara itu, pakar Bidang Geotechnical Engineering, Prof. Ir. I Wayan Sengara berbagi pengetahuan mengenai tantangan pembangunan dan perkembangan ilmu Geoteknik, perkembangan pemodelan Geoteknik, pengenalan metode elemen.

Pada sesi kedua membahas tentang Aplikasi MEH Beban Statistik dan Aplikasi MEH Beban Seismik. 

Tak hanya mahasiswa, dosen pun antusias dengan materi yang disampaikan. 

Di akhir acara, Prof. Wayan menyimpulkan bahwa perkembangan pemodelan geoteknik telah memberikan suatu kemajuan, kemudahan, dan percepatan dalam proses desain, sehingga optimasi desain dapat ditingkatkan. 

"Program Kedaireka ini merupakan langkah awal untuk berkolaborasi," pungkas Prof. Wayan. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Universitas Terbuka Gelar TING XIV, Guru Harus Terus Belajar, Jangan Kalah dengan Ini


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler