jpnn.com, JAKARTA - Salah satu pendiri Partai Hanura Djafar Badjeber menilai, para kader yang berusaha melakukan kudeta terhadap kepemimpinan Oesman Sapta Odang (OSO), harusnya belajar dari konflik-konflik internal yang sebelumnya menimpa sejumlah partai.
Menurutnya, kudeta hanya akan melahirkan perpecahan dan itu sangat menyita seluruh energi partai yang saat ini tengah bersiap menghadapi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.
BACA JUGA: Lebih Enak Zamannya Wiranto
"Pembangkangan ini sama halnya melemahkan Hanura. Mereka seharusnya belajar dengan dua atau tiga partai yang mengalami konflik, yang sampai kini ada yang belum selesai," ujar Djafar di Jakarta, Rabu (17/1).
Karena itu, Djafar mengajak pihak-pihak yang berseteru duduk bersama untuk mencari solusi penyelesaian.
BACA JUGA: Nih, Pernyataan Terbaru Wiranto soal Konflik Hanura
Dalam hal ini peran nyata Ketua Dewan Pembina Wiranto sangat dibutuhkan untuk menjembatani.
Jadi, tidak ikut-ikutan merestui digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Hanura.
BACA JUGA: Djafar: Ada Orang Besar di Balik Usaha Mengudeta Oso
"Agama menyuruh kita untuk musyawarah, apalagi nama partai ini Hati Nurani Rakyat. Pahami dan hayati itu dengan sungguh-sungguh," ucapnya.
Djafar juga mengingatkan, dukungan Hanura kepada Presiden Joko Widodo maju kembali di Pemilu 2019, bisa buyar jika Hanura gagal sebagai peserta pemilu.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Ingin Kompetisi Diperbanyak, Junior dan Senior
Redaktur & Reporter : Ken Girsang