JAKARTA - Tingkat keterpilihan (elektabilitas) Partai Demokrat terus anjlok. Dari survei terakhir oleh Lembaga Survei Indoneais (LSI), partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono itu merosot di peringkat ketiga setelah Golkar dan PDI Perjuangan.
Sekjen DPP PD, Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang lebih akrab dipanggil dengan nama Ibas, mengakui merosotnya dukungan suara ke PD karena pemberitaan tentang kasus korupsi yang membelit kader-kader partai pemenang Pemilu 2009 itu. "Kita tentu hormati persepsi masyarakat tersebut. Bahwa itu potret persepsi publik hari ini," kata Ibas kepada JPNN, Selasa (13/3).
Namun demikian putra bungsu SBY itu tetap optimis bahwa persepsi masyarakat bisa diubah. Sebab, merosotnya dukungan ke PD justru memacu kader-kadernya agar bekerja lebih giat.
"Ini tentu bukan akhir dari segalanya. Persepsi ini membuktikan masyarakat kita dinamis dan objektif menilai kinerja parpol. Inilah acuan kami meningkatkan kinerja ke depan,” ucap Ibas.
Lebih lanjut anggota Komisi I DPR itu mengatakan, kemerosotan dukungan sebenarnya juga dialami partai-partai lain. Meski demikian Ibas yakin partainya akan kembali mendapat tempat di masyarakat. "Dengan catatan penting, harus ada terobosan dari Partai Demokrat khususnya komitmen untuk menjauhi pelanggaran hukum,” tandasnya.
Syarat lainnnya, lanjut Ibas, kader PD harus konsisten dan terus berperan dalam memberi sumbangsih nyata ke masyarakat. Ia yakin dengan peluang besar yang dimiliki PD sebagai partai pendukung pemerintah, maka lebih banyak pula kesempatan untuk berbuat lebih banyak bagi rakyat.
Diberitakan sebelumnya, LSI pada Minggu (11/3) lalu merilis hasil survei terakhir tentang elektabilitas parpol. Golkar melejit di urutan pertama menggeser posisi PD. Selanjutnya PDI perjuangan di urutan kedua dan PDIP di urutan ketiga.
Kini, tingkat dukungan ke PD hanya sampai kisaran 13 persen. Padahal pada Pemilu 2009 lalu, PD mampu meraih 20 persen dukungan pemilih.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setjen DPR Siapkan Dana Miliaran Demi Baju Baru
Redaktur : Tim Redaksi