jpnn.com - Satu lagi potret mantan pejuang Indonesia yang masa tuanya penuh dengan keterbatasan.
Kai Atul. Begitu dia dipanggil oleh warga Desa Gendang Timburu, Kecamatan Sungai Durian, Kalimantan Selatan.
BACA JUGA: Pemilik Odong-Odong Temukan Toples, Isinya Menggemparkan
Hidupnya kini sangat merana. Dia tinggal di rumah panggung berlantai bambu.
Pria yang diyakini berusia lebih dari seratus tahun itu juga tak bisa berjalan.
BACA JUGA: Bruaakk... Lihatlah! Bus vs Truk, Mengerikan
Kai Atul harus dipapah ketika hendak ke kamar mandi atau melakukan kegiatan lain.
Namun, dia masih bisa berbicara dengan cukup jelas.
BACA JUGA: Dibilangin Ngeyel, Rusmadi Akhirnya Luka Parah
"Semangatnya masih kuat," ujar Kapolsek Sungai Durian Ipda Salahuddin Kurdi kepada Radar Banjarmasin sebagaimana dilansir Prokal, Rabu (14/6).
Salahuddin mengatakan, Kai Atul memang hidup dalam keterbatasan ekonomi. "
Padahal dulu beliau adalah pejuang kemerdekaan. Sekarang cuma tinggal dengan kondisi begini sama keluarganya," imbuhnya.
Dia mengatakan, ruang tengah di rumah Kai Atul hanya berisi tikar dan kelambu putih.
Tidak ada barang mewah. Baju pun hanya digantungkan di pinggir dinding papan.
Dapur juga sangat sederhana. Kai Atul memiliki dua anak yang juga hidup sederhana
Seperti warga lain, mereka berkebun dan bertani dengan penghasilan yang hanya cukup buat makan sehari-hari.
"Dia (Kai Atul) bilang kalau tidak mudah meraih kemerdekaan bangsa. Namun, katanya itu tidak seberapa. Masih jauh lebih sulit katanya mengisi kemerdekaan ini daripada merebutnya dulu," ucap Salahuddin.
Dalam kesempatan itu, Salahuddin memberi sembako kepada Kai Atul.
"Tidak banyak, hanya sembako. Semoga bisa membantu keluarga Kai Atul selama bulan puasa ini," ujarnya. (zal/by/ram)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Napi Kasus Perkosaan Bikin Penjara Gempar
Redaktur & Reporter : Ragil