jpnn.com, MARTAPURA - Andre Aggryan Nor (22) ini nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Narapidana Lapas Khusus Anak (LPKA) Kelas IA Martapura itu ditemukan tewas tergantung dengan kain sarung di atas plafon ruang isolasi, Sabtu (27/5).
BACA JUGA: Kreatif, Payung Jadi Tren di Tempat Wisata Alam
Kalapas Tri Saptono Sambudji mengatakan, sebelum ditemukan tewas, Andre tak menunjukan perilaku yang aneh.
Namun, Andre yang terlibat kasus perkosaan itu tiba-tiba meminta dipindahkan ke sel isolasi.
BACA JUGA: Waduh, Tiap Tahun Ada Ratusan Janda Baru di Kabupaten Ini
Alasannya, Andre ingin beribadah dengan khusyuk selama Ramadan.
"Jadi, sekitar pukul 14.00 Wita, dia kami pindah ke ruang isolasi sesuai permintaannya," kata Tri.
BACA JUGA: Duuhhh, Orang Tua Tega Tinggalkan Balita di Mobil
Usai memindahkan Andre, petugas blok melakukan pengecekan rutin sekitar pukul 14:30 Wita.
Saat itu, Andre masih terlihat tenang di sel khusus tersebut.
"Namun, saat petugas kembali ke sel sekitar pukul 16:30 Wita untuk memanggilnya guna melaksanakan salat asar, dia sudah tidak ada," tambah Tri.
Melihat sel isolasi kosong, petugas jaga kemudian melapor ke komandan jaga.
"Usai mendapat laporan, komandan jaga dan petugas kemudian melakukan pengecekan dengan cara membuka kamar sel," ungkapnya.
Saat melakukan pengecekan, mereka melihat ada lubang sebesar badan orang dewasa di plafon kamar.
Lalu, petugas berinisiatif untuk naik ke plafon melewati lubang tersebut.
"Ternyata petugas menemukan Andre sudah tergantung, masih menggunakan baju koko. Sementara lehernya terjerat sarung," ujar Tri.
Pihaknya kemudian menghubungi Polres Banjar. Polisi kemudian datang dan membawa mayat ke RSUD Ratu Zalecha untuk divisum.
Hingga kini, belum diketahui penyebab Andre bunuh diri. Namun, Andre dikabarkan tak sanggup menjalani hukuman selama delapan tahun di penjara.
"Mungkin dia tidak terbiasa hidup di penjara," ungkap Tri. (ris/ay/ran)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berduaan dengan Janda di Mobil, Tiba-Tiba Digedor
Redaktur & Reporter : Ragil