Selamat hari Jumat! Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, rangkuman sejumlah informasi pilihan dari berbagai negara yang terjadi selama 24 terakhir.

Edisi Jumat, 2 Agustus 2024 kita awali dari Iran.

BACA JUGA: Mengapa Pemerintah Indonesia Doyan Menggunakan Jasa Influencer?

Kumpulkan sekutu, Iran bahas pembalasan

Prosesi pemakaman pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, berlangsung di Teheran, Iran.

Kerumunan orang mengarak peti jenazah Ismail melalui jalan-jalan ibu kota Iran, sambil melambaikan bendera Palestina dan mengusung poster wajahnya.

BACA JUGA: Konon Beginilah Cara Israel Menghabisi Haniyeh HAMAS di Iran

Pemimpin tertinggi republik Islam, Ayatollah Ali Khamenei, memimpin doa untuk Haniyeh dalam sebuah upacara menjelang pemakamannya di Doha, Qatar, setelah sebelumnya mengancam akan memberikan "hukuman keras" atas pembunuhannya.

Setelah pemakaman, beberapa sumber mengatakan kepada Reuters bahwa pejabat Iran akan bertemu dengan perwakilan sekutu Iran di kawasan timur tengah untuk membahas kemungkinan pembalasan terhadap Israel.

BACA JUGA: Halangi Warganet Berdukacita untuk Haniyeh, Instagram Diblok Otoritas Turkiye

Nama tersangka penusukan Southport diketahui

Axel Muganwa Rudakubana yang berusia 17 tahun, hadir di pengadilan Liverpool untuk didakwa dengan tiga tuduhan pembunuhan dan 10 tuduhan percobaan pembunuhan.

Meski masih remaja, Hakim Liverpool Andrew Menary mengatakan nama tersangka disebut karena ia akan berusia 18 tahun minggu depan.

Polisi belum mengungkapkan motif kejahatan yang ia lakukan di kelas menari anak-anak itu, tetapi dakwaan mengungkapkan jika ia menggunakan pisau dapur dengan bilah melengkung saat menyerang kelas tersebut.

Polisi mengonfirmasi Axel lahir di Inggris, setelah disinformasi yang tersebar di media sosial, serta memicu kerusuhan oleh demonstran sayap kanan di kota tepi pantai tersebut pada Selasa lalu.

Tersangka mengenakan pakaian abu-abu dan menarik kausnya menutupi wajahnya, lalu menundukkan kepalanya selama sidang pengadilan yang singkat dan tidak berbicara atau mengajukan pembelaan.Pertukaran tahanan Amerika Serikat dan Rusia

Tiga warga Amerika, yang dijatuhi hukuman bertahun-tahun di koloni hukuman Rusia setelah pengadilan "palsu" rahasia, termasuk di antara 24 orang yang dibebaskan dalam pertukaran tahanan Timur-Barat terbesar sejak Perang Dingin.

Warga Amerika yang dibebaskan termasuk koresponden Wall Street Journal Moskow, Evan Gershkovich, dan eksekutif perusahaan suku cadang mobil, Paul Whelan, yang masing-masing menjalani hukuman 16 tahun karena tuduhan mata-mata, yang menurut AS tidak benar.

Alsu Kurmasheva, seorang reporter untuk jaringan radio yang didanai AS di Eropa, yang bulan lalu dipenjara selama enam setengah tahun karena "menyebarkan informasi palsu" tentang militer Rusia, juga dibebaskan.

Vladimir Kara-Murza, pemenang Penghargaan Pulitzer yang pernah menulis untuk Washington Post, juga dibebaskan. Dia dijatuhi hukuman penjara 25 tahun karena pengkhianatan pada tahun 2023.

Presiden Joe Biden mengatakan 16 orang dibebaskan dari tahanan Rusia berdasarkan kesepakatan tersebut, termasuk lima warga Jerman dan tujuh pembangkang Rusia "yang merupakan tahanan politik di negara mereka sendiri".Ciuman berakhir denda Rp40 miliar

Band pop rock Inggris The 1975 dituntut oleh penyelenggara festival musik Malaysia.

Festival tersebut dipakesa dihentikan setelah Matty Healy berciuman dengan basis Ross MacDonald di atas panggung dan mengkritik undang-undang anti-LGBTQ di Malaysia

Future Sounds Asia menggugat The 1975 dan masing-masing anggotanya sebesar 1,9 juta pound, kurang lebih Rp40 miliar, menurut dokumen Pengadilan Tinggi Inggris yang dilaporkan oleh Variety.

Menurut Variety, dokumen yang diajukan ke pengadilan mengklaim jika The 1975 mengetahui adanya larangan perilaku tertentu saat tampil, terutama karena mereka pernah tampil di festival tersebut pada tahun 2016.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Iran Kutuk Keras Tindakan Israel yang Membunuh Petinggi Hamas Ismail Haniyeh

Berita Terkait